Joglo Karyo Nawu
Ada
Perjuangan Kemerdekaan
Tradisional
-
-
Panjang : Lebar :
Panjang : Lebar:
-
Bangunan ini mempunyai nilai sejarah yang tinggi karena sekitar tahun 1948 saat terjadi Agresi Militer II pernah dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Adikarto yang merupakan cikal bakal Kabupaten Kulon Progo saat ini. Selain itu joglo ini pernah dijadikan tempat pertemuan antara Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Sri Paku Alam dan Bapak Bupati Sudarto Brotodiningrat (bupati saat itu). Bahkan joglo ini pernah juga digunakan untuk menginap bersama utusan dari KTN yaitu:
1) Indonesia yang diwakili oleh Australia
2) Belanda yang diwakili oleh Belgia
3) PBB sebagai fasilitator yang diwakili oleh Amerika
-
-
-
-
Belum Ditetapkan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bapak Landung Suroto
Bapak Landung Suroto
Kulonprogo
Wates
Ngestiharjo
-
-
-
Dusun Jalan
Kulonprogo
Wates
Ngestiharjo
Jalan Jalan
-
-
-
-
Sedang
Spesifikasi bangunan ini adalah dinding berupa gebyok kayu jati, dengan beberapa jendela kecil, atap bagian uleng masih Iengkap dengan kayukayu namun sudah sedikit mengalarni keropos. Plafond dibuat dari anyaman bambu tampak sudah rusak.
Sedang
Keseluruhan dinding joglo berupa gebyok yang terbuat dari kayu jati dengan beberapa jendela kecil. Gebyok kayu menunjukkan unsur kekokohan bangunan. Bangunan atap berbentuk joglo dengan atap terbuat dari genting. Bagian uleng masih terlihat lengkap dengan kayukayu yang sudah mengalami keropos sedikit. Sedangkan plafond terbuat dari anyaman bambu sudah terlihat rusak. Bagan lantai masih terlihat asli terbuat dari lantai semen. Pada bagian ini yang rencananya akan ditinggikan.
Sedang
-
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
Bangunan ini telah mengalami beberapa perbaikan ringan. Keluarga ahli waris bapak Karyo Nawu merencanakan untuk merubah arah hadap joglo tersebut, yang semula menghadap ke barat dijadikan menghadap ke timur, karena di sebelah utara joglo ini telah dibangun sebuah rumah baru. Pada tanggal 15 oktober 2009, Bapak Bupati Kulon Progo, H. Toyo Santoso Dipo berkenan untuk memberikan “tetenger” berupa inskripsi yang terbuat dari batu marmer dan dipasang di depan rumah Bapak Karyo Nawu. Pada tahun anggaran yang sama (2009), Bapak Bupati memberikan dana stimulan untuk perbaikan joglo tersebut
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 05 Desember 2019 - 17:14:07 |