Bale Agoeng
Ada
Kolonial Belanda
Kolonial
1918
101 tahun
Panjang :12, 6 m Lebar : 10,6 m
Panjang : Lebar:
-
Bangunan ini merupakan salah satu gedung yang berarsitektur indis di kawasan Kulon Progo. Ciri utama arsitektur indis yaitu perpaduan teknik bangunan lokal dengan kolonial, sebagai salah satu cara dalam berdaptasi dengan iklim tropis. Sesuai dengan prasasti yang tertempel di depannya, bahwa Bale Agoeng berdiri tahun 1918.
Bangunan ini memiliki peran sejarah dalam proses penyatuan wilayah Adikarto dan Kulon Progo. Pada saat proses penyatuan wilayah Adikarto dengan Kulon Progo, gedung Bale Agoeng dijadikan sebagai lokasi penandatanganan kesepakatan penyatuan kedua wilayah tersebut.
Bangunan ini dahulu dipakai sebagai gedung pertemuan para pejabat pemerintah Kabupaten Kulon Progo, namun mulai tahun 2006 digunakan sebagai museum sementara tempat penampungan benda-benda warisan budaya, kurang lebih 62 benda. Benda-benda tersebut antara lain patung ganesha, lesung batu, batu lumpang, yoni, batu bata kuno, mata uang kuno dan kentongan Gorobongso. Kentongan Gorobongso tersebut berasal dari Kabupaten Kulon Progo ketika beribukota di Pengasih di bawah kepemimpinan Bupati Raden Tumenggung. Poerbo Winoto tahun 1912.
-
-
-
-
Ditetapkan
-
Surat Keputusan Bupati Kulon Progo No. 381/C/2016, Tanggal 13 Desember 2016
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kulonprogo
Wates
Wates
-
-
-
Dusun Jalan Jalan Perwakilan No.1
Kulonprogo
Wates
Wates
Jalan Jalan Jalan Perwakilan No.1
-
-
-
-
Sedang
Kondisi bangunan Bale Agoeng dapat digambarkan kondisi luar yang masih utuh. Ini berbeda dengan kondisi jendela dan pintu banyak keropos sedangkan kondisi atap sudah rapuh
Sedang
-
Sedang
-
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
Bale Agoeng berada pada koordinat 49M 0407315 dan UTM9131268.
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 22 Desember 2019 - 08:54:55 |