Masjid Keraton (Masjid Sunan Kalijaga Kedondong)
Ada
Islam
Tradisional
1477
542 tahun
Panjang : Lebar :
Panjang : Lebar:
-
Masjid Sunan Kalijaga berada di Dusun Kedondong atau Semaken I, Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo. Masjid ini disebut-sebut sebagai masjid pertama di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Masjid peninggalan Sunan Kalijaga ini didirikan di atas tanah mutihan, yakni kawasan atau lingkungan pondok pesantren yang bersifat perdikan atau bebas dari kewajiban membayar pajak.
Pada saat Sunan Kalijaga pulang dari Yogyakarta menuju Demak singgah di Pedukuhan Banjararum tidak menemukan tempat sholat, maka diusulkan untuk membangun masjid di tempat itu. Ketika Sunan Kalijaga datang kembali pada hari Jumat Legi, masjid itu telah selesai, dan karena tidak ada air, beliau menancapkan tongkatnya dan dari bekas tancapan itu keluar air. Kemudian tempat itu menjadi sumber mata air dan oleh masyarakat disebut Sumur Tiban.
Meski telah berumur lebih dari 500 tahun, masjid ini masih meninggalkan jejak keaslian dari struktur bangunan, serta benda-benda peninggalan masjid. Beberapa di antaranya, mustaka atau kemuncak masjid, tongkat encis yang disebut sebagai tongkat peninggalan dari Sunan Kalijaga, bedug, kentongan, empat saka guru atau pilar penyangga utama masjid di bangunan utama, serta sumur di kompleks masjid.
Struktur bangunan serta benda-benda asli peninggalan di masjid ini memiliki karakteristik yang serupa dengan kebanyakan masjid tua di Bantul, Sleman, maupun Kulon Progo. Seperti di Masjid Al Muhajirin Tayuban di Panjatan, Masjid Trayu di Galur, dan Masjid Girigondo, Masjid Sunan Kalijaga memiliki empat saka guru atau pilar di bagian tengah masjid yang masih dipertahankan keasliannya.
-
-
-
-
Belum Ditetapkan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kulonprogo
Kalibawang
Banjararum
-
-
-
Dusun Kedondong Jalan
Kulonprogo
Kalibawang
Banjararum
Jalan Kedondong Jalan
-
-
-
-
Sedang
Rehab bangunan telah dilakukan, baik rehab besar maupun rehab kecil pada tahun: 1936 (perbaikan dinding dan penambahan serambi); 1937 (penggantian genteng kecuali brunjung tetap ilalang, perbaikan dinding pengimaman); 1970 (plesteran); 1971 (penambahan serambi); 1976 (pemugaran sumur tempat wudhu); 1979 (penambahan jendela); 1981 (plesteran dinding luar); 1983 (pembuatan pondasi halaman); tahun 2009 pembuatan tetenger nama, tahun pendirian, peresmian GBPH. Joyokusumo.
Sedang
-
Sedang
-
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
Luas lahan 1.024 m2.
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 06 Desember 2019 - 15:36:33 |