Bangunan Cagar Budaya

Masjid Keraton (Masjid Lempuyangan (Sultoni))


Bangunan Cagar Budaya

Masjid Keraton (Masjid Lempuyangan (Sultoni))

Ada

Kolonial Belanda

Kolonial

-

-

Panjang : Lebar :

Panjang : Lebar:

-

 

Masjid yang berlokasi di Kelurahan Bausasran, Kecamatan Danurejan, Yogyakarta ini merupakan salah satu masjid kuno yang menyandang status masjid kagungan. Tidak diketahui secara pasti tanggal serta tahun pembangunan masjid yang ada di tengah pemukiman padat penduduk ini. Hal itu karena tidak ada sumber tertulis resmi yang menceritakan perihal pembangunan Masjid Lempuyangan. Ada yang mengatakan, Masjid Lempuyangan diperkirakan dibangun ketika masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VI berkuasa. Jika melihat dari masa berkuasa Sri Sultan HB VI, maka masjid tersebut diperkirakan dibangun pada rentang waktu antara tahun 1855 M sampai tahun 1877 M.

Perkiraan waktu pembangunan masjid tersebut diketahui berdasarkan angka, dan tulisan Jawa serta simbol yang tertulis pada salah satu sudut atap Masjid Lempuyangan yang terbuat dari kayu jati. Sayangnya, tulisan tersebut saat ini tidak lagi tampak, dan terbaca lantaran telah terhapus oleh cat saat masjid itu mengalami proses renovasi pada 2006. Satu hal lagi yang menjadi bukti Masjid Lempuyangan merupakan salah satu masjid kuno di Yogyakarta adalah tulisan yang tertera pada kayu penyangga bedug. Pada kayu berwarna hijau itu masih terlihat dengan jelas tanggal, bulan, dan tahun pembuatan bedug. Tertulis dengan angka, dan aksara Arab, yakni “tanggal 12 bulan 8 tahun 1342 Hijriah”. Jika dikonversikan ke tahun masehi, maka bisa kita ketahui, kayu penyangga serta bedug masjid dibuat pada 1923. Jika melihat bangunan masjid saat ini, bentuknya sudah sangat jauh berbeda dari aslinya. Salah satu masjid kuno Yogyakarta telah berubah total pasca dilakukannya renovasi akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah Yogyakarta pada 2006 lalu. Bencana gempa membuat beberapa bagian masjid retak, dan rusak.

Berbeda dengan masjid-masjid Jawa pada umumnya, Masjid Lempuyangan memiliki dua buah kemuncak. Pertama, di puncak bangunan utama masjid, dan yang kedua berada di atas bagian serambi masjid. Seperti masjid-masjid kraton yang lainnya, di sisi barat Masjid Lempuyangan juga terdapat pesarean atau pemakaman dari trah (keturunan) Kraton Yogyakarta. Salah satunya makam Eyang Pembayun, istri dari Patih Danurejo III.

 

Pada tahun 2007, setelah terjadi gempa bumi masjid ini mengalami pemugaran cukup besar dengan memperluas ruang ibadah, namun tetap mempertahan kan gaya dan unsur arsitektur aslinya sebagai masjid sulthoni. 

Penetapan Cagar Budaya
Kabupaten

-

-

-

Provinsi

Ditetapkan

-

SK Walikota No. 798/KEP/2009; SK. Kadinas No. 188/135/SK-DINAS/2014

Nasional

-

-

-

Internasional

-

-

-

Penghargaan Cagar Budaya
Kabupaten

-

-

-

Provinsi

-

-

-

Nasional

-

-

-

General
Pemilik dan Pengelola

-

-

Yogyakarta

Danurejan

Bausasran

-

-

-

Dusun Lempuyangan RT 15 RW 05 Jalan

Lokasi

Yogyakarta

Danurejan

Bausasran

Jalan Lempuyangan RT 15 RW 05 Jalan

Penelitian yang Pernah Dilakukan

-

-

-

-

Kondisi Bangunan
Arsitektur

Baik

-

Struktur

Baik

-

Keterawatan

Baik

-

Gambar/ Video
GAMBAR

Tidak ada gambar.


VIDEO

Tidak ada video.

Keterangan Tambahan

-

Tahun Data : 2019
Terakhir Update : 16 Oktober 2018 - 14:28:03