Bangunan Cagar Budaya

Masjid Walibudoyo


Bangunan Cagar Budaya

Masjid Walibudoyo

Ada

Kolonial Belanda

Kolonial

-

-

Panjang : Lebar :

Panjang : Lebar:

-

Luas Masjid Walibudoyo sekitar 15 m x 15 m. Sedangkan luas serambi sisi timur sekitar 8 m x 6 m. Sedangkan luas serambi sisi selatannya sekitar 9 m x 3 m. Luas yang sedemikian itu merupakan hasil renovasi dan perluasan yang dilakukan pada waktu-waktu kemudian sebab sebelumnya masjid ini berwujud kecil dan tidak begitu luas. Demikian sumber setempat menerangkan.Sampai sekarang ini masih mempertahankan bentuk atap aslinya, yakni atap tumpang bersusun seperti meru yang lazim digunakan dalam gaya atap bangunan pura di Bali. Bentuk atap tumpang bersusun merupakan bentuk atap yang khas bagi bangunan masjid-masjid tua di Jawa. Bentuk atap seperti itu dipercaya merupakan bentuk tiruan dari atap Masjid Demak. Seperti atap tumpang pada masjid-masjid kuno yang susunannya terdiri atas tiga tingkatan, atap tumpang Masjid Walibudoyo juga terdiri atas tiga tingkatan. Tiga tingkatan yang demikian itu dipercaya merupakan simbolisasi dari syariat, tarekat, dan hakekat. Sedangkan bagian paling atas dianggap sebagai lambang makrifat. Kemuncak dari atap atau mustaka Masjid Walibudoyo sebelumnya berbentuk seperti mahkota raja dan terbuat dari gerabah. Kemuncak ini disebut-sebut sebagai kemuncak kuno yang dipasang pertama kali pada saat masjid tersebut untuk pertama kalinya dibangun.

Kini mustaka atau kemuncak atap dari masjid ini berbentuk atau berhiaskan anak panah cakra. Anak panah cakra adalah sebatang panah dengan bagian tajam (pucuk)-nya berupa senjata cakra (roda bergerigi tajam).

Masjid Walibudoyo terdiri atas dua lantai. Lantai bawah difungsikan untuk ruang baca dan gudang. Sementara lantai atas digunakan untuk sembayang rutin dan sembayang Jumat. Tempat wudhu berada di lantai bawah. Sementara sumur terletak di bagian utara-timur masjid


-

Penetapan Cagar Budaya
Kabupaten

-

-

-

Provinsi

Belum Ditetapkan

-

-

Nasional

-

-

-

Internasional

-

-

-

Penghargaan Cagar Budaya
Kabupaten

-

-

-

Provinsi

-

-

-

Nasional

-

-

-

General
Pemilik dan Pengelola

-

takmir

Sleman

Moyudan

Sumbersari

-

-

-

Dusun Jalan

Lokasi

Sleman

Moyudan

Sumbersari

Jalan Tumut Jalan

Penelitian yang Pernah Dilakukan

-

-

-

-

Kondisi Bangunan
Arsitektur

Baik

Latar Belakang

Sampai sekarang tidak ada catatan akurat mengenai titimangsa pembangunan atau pendirian Masjid Walibudoyo ini. Sumber setempat menyebutkan bahwa kemungkinan besar masjid ini dibangun sezaman dengan masjid-masjid tua di Jawa. Bahkan banyak yang meyakininya bahwa masjid ini dibangun dengan waktu yang tidak terpaut jauh dengan pembangunan Masjid Demak (1477). Sumber setempat juga meyakini bahwa masjid ini dibangun pada zaman para Wali masih aktif berdakwah dan mendirikan masjid. Oleh karena itulah masjid ini diberi nama Masjid Walibuddoyo sebagai bentuk peringatan atau kenangan akan peranan para Wali di masa lalu


Struktur

Baik

-

Keterawatan

Sedang

-

Gambar/ Video
GAMBAR

Tidak ada gambar.


VIDEO

Tidak ada video.

Keterangan Tambahan

Kemuncak kuno dari masjid ini sampai sekarang masih dilestarikan dan disimpan di bagian pengimaman masjid. Selain mustaka atau kemuncak atap kuno, peninggalan kuna lain di masjid ini adalah bedug.


Tahun Data : 2019
Terakhir Update : 17 Desember 2013 - 12:09:16