Rumah Joglo Hj. Djamal

Ada

Kolonial Belanda

Tradisional

-

-

Panjang :luas 6.000 m2 Lebar : -

Panjang : 15 m Lebar: 10 m

-

Pemilik terdahulunya adalah Hj. Djamal lalu diwariskan kepada putrinya, Enita Bidinikawati, S.H. Bangunan tradisional Jawa joglo ini didirikan kurang Iebih pada tahun 1900-an oleh Bapak Setroikromo. Kondisi saat ini hasil rekonstruksi sekitar tahun 1950 oleh H. Djamal dari bekas Pendhapa Kabupaten KuIon Progo lama yang dahulu berada di Sentolo. Konstruksi bahan kayu Jati, beberapa diganti dengan kayu jati baru yang khusus didatangkan dari Madiun.

Sejak awal didirikan kembali, rumah ini difungsikan sebagai rumah tinggal, juga kegiatan sosial budaya dan kemasyarakatan. Beberapa kali sebagai tempat penyelenggaraan lomba kesenian tingkat Kabupaten Kulon Progo.Pada tahun 2005, cagar budaya ini mendapat penghargaan Gubernur DIY kategori tempat tinggal.

-

-

-

-

Ditetapkan

-

SK Gub. No 210/KEP/2010; SK Kadinas. No. 996/KPTS/XII/2014

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Enita Bidinikawati, S.H.

Enita Bidinikawati, S.H.

Kulonprogo

Wates

Giripeni

-

-

-

Dusun - Jalan -

Kulonprogo

Sentolo

Sentolo

Jalan RT/RW 42/19 Padukuhan Siwalan Jalan -

-

-

-

-

Baik

Arsitektur tradisional joglo Jawa.

Baik

Bangunan rumah merupakan tipologi tradisional Jawa joglo dengan lantai berupa tegel asli masa Kabupaten Kulon Progo di Sentolo. Saka guru di cat warna putih tulang dan pada dhadha paeksi yang diukir. Uleng berjumlah 4 tingkat dan blandar tumpang juga berjumlah 4 tingkat. Bagian paling depan bangunan menggunakan atap berbentuk limasan sebagai topengan tanpa kuncung, yang dihiasi rete-rete. Denah keseluruhan rumah adalah sebagai berikut.

 Bagian tengah yang berupa joglo difungsikan sebagai pendhapa.

 Bagian rumah induk berbentuk limasan, dan bagian kiri digunakan sebagai dapur.

 Bagian kanan pendhapa terdapat 3 buah kamar yang dilengkapi ventilasi di atas pintu

 Bagian kiri terdapat longkangan dan bangunan yang difungsikan sebagai gudang

Baik

-