Klenteng Poncowinatan
Ada
Kolonial Belanda
Cina
1883
-
Panjang :- Lebar : -
Panjang : 42,85 m Lebar: 39,68 m
-
Klenteng PONCOWINATAN, Bangunan cagar budaya berbentuk klenteng memiliki nama asli Tempat Ibadah Tridarma Kwan Tee Kiong didirikan pada tahun 1883, atas inisiatif masyarakat Cina yang tinggal di Yogyakarta. TITD Kwan Tee Kiong merupakan kelenteng atau tempat ibadah bagi umat Budisme, Konfusionisme, Taoisme, dan kepercayaan-kepercayaan lain yang seazas. Istilah “kelenteng” merupakan kosa kata Indonesia asli. Istilah ini dikaitkan dengan bunyi yang terdengar pada saat upacara sembahyang dilakukan, yakni bunyi “klenteng-klenteng” atau “klinting-klinting” yang berasal dari genta-genta kecil. Sesuai dengan bunyi tersebut, maka tempat ibadah ini dinamakan kelenteng. Istilah ini pun hanya dikenal di Indonesia, sementara di tempat-tempat lain (bahkan di Cina sekali pun) tidak dikenal istilah ini.
Pendirian Kelenteng Kwan Tee Kiong mendapat bantuan dari pihak Kraton Yogyakarta berupa tanah tempat bangunan ini berdiri di Jl. Poncowinatan 16 Yogyakarta. Tempat Ibadah Tridarma (TITD) Kwan Tee Kiong pada awalnya hanya bernama Kwan Tee Kiong saja. Dinamakan Tempat Ibadah Tri Darma (TITD) karena merupakan tempat beribadah bagi umat Buddisme, Konfusianisme dan Taoisme, serta kepercayaan seazas. Pada tahun 1906, kelenteng ini dipugar atas inisiatif NV Kian Gwan Tjan, NV Kiem Bo Tjan, Hiap Soen Tjan, dan Kong Seng Tjan. Saat itu kepengurusannya dipegang oleh Sie Hap Kongsi.
Pada tahun 1950, kelenteng ini dipugar kembali. Kemudian pada 1970 kembali diadakan pemugaran.
-
-
-
Ditetapkan
-
Per. Menbudpar. No. PM.07/PW.007/MKP/2010
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Yayasan Bakti Loka
-
Yogyakarta
Jetis
Cokrodiningratan
-
-
-
Dusun Pakuningratan Jalan Jl. Poncowinatan no 16
Yogyakarta
Jetis
Cokrodiningratan
Jalan Pakuningratan Jalan Jl. Poncowinatan no 16
-
-
-
-
Sedang
-
Sedang
-
Sedang
-
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
-
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 22 Oktober 2013 - 11:55:08 |