Masjid Keraton (Masjid Agung Puro Pakualaman)
Ada
Kolonial Belanda
Tradisional
1840
-
Panjang :- Lebar : -
Panjang : 42,00 m Lebar: 10,00 m
-
Dibangun pada masa pemerintahan Sri Paku Alam II (1829-1858 M), sewindu setelah usainya Perang Jawa yang dikobarkan oleh Pangeran Diponegoro yaitu pada tahun 1850 M. Masjid Ageng (besar) Kadipaten Pakualaman berada di Kauman, Gunung Ketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta. Masjid ini berstatus sebagai milik Kadipaten Pakualaman, dan dikelola oleh Yayasan Pakualaman. Ketika Pangeran Natakusuma atau Paku Alam I wafat pada 1829, beliau diganti oleh Sri Paku Alam II. Selanjutnya Sri Paku Alam II berkuasa sebagai Adipati merdeka di Kadipaten Paku Alam, dan Kadipaten Karang Kemuning. Pada 28 April 1831, Belanda lalu mengadakan perjanjian dengan Sri Paku Alam II tentang wilayah kekuasaanya menggantikan Sri Paku Alam I pada tanah seluas 4000 cacah (hitungan satuan berdasarkan jumlah keluarga atau luas).
Pembangunan Masjid Ageng Pura Pakualaman tidak terlepas dari sosok Pangeran Natadiningrat (Paku Alam II). Masjid dibangun pada 1839 M. Selain mendirikan, dan memimpin jamaah di masjid, Paku Alam II juga aktif menulis. Dua serat berhasil beliau tuliskan, yakni Serat Barathayuda, dan Serat Dewa Ruci yang berisi tentang penjabaran dua kalimat syahadat, dan dua puluh sifat Allah. Masjid Ageng Pura Pakualaman tidak begitu jauh dengan bentuk bangunan masjid-masjid kuno Jawa lainnya. Masjid ini memiliki mimbar, mihrab, dan maksura. Maksura sama seperti plenggahan dalem di Masjid Kagungan Dalem Panepen, Kesultanan Yogyakarta. Maksura merupakan tempat khusus di ruang utama masjid. Dahulu tempat ini hanya diperuntukkan bagi Sri Paduka Paku Alam, dan kerabatnya jika hendak mengikuti shalat berjamaah di masjid.
Walau terkesan spesial, tempat khusus tersebut tidak dimaksudkan untuk membedakan kasta. Maksura tersebut lebih ditujukan untuk keamanan bagi Sri Paduka Paku Alam, dan kerabatnya. Hingga kini, maksura masih ada, dan siapa pun bisa shalat di tempat khusus tersebut.
-
-
-
-
Ditetapkan
-
SK. Kadinas No. 188/135/SK-DINAS/2014; SK Gub. No 210/KEP/2010
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Masyarakat
Takmir Masjid Agung Puro Pakualaman
Yogyakarta
Pakualaman
Gunungketur
-
-
-
Dusun - Jalan Jl. Kauman PA II / 53
Yogyakarta
Pakualaman
Gunungketur
Jalan - Jalan Jl. Kauman PA II / 53
-
-
-
-
Baik
Bangunan Masjid Agung terletak di sebelah barat daya bangunan Pura Pakualaman atau sebelah barat Alun-alun Sewandana. Bangunan tersebut terdiri dari serambi depan, serambi tengah, serta bangunan utama. Pada bagian samping bangunan utama terdapat kamar mandi yang terletak di sebelah kiri kanan gapura bagian dalam, rumah Pangulon yang terletak di sudut timur laut masjid, serta tempat wudhu yang terdapat di kiri-kanan serambi depan. Bentuk pintu gerbang Masjid Agung berbentuk kampong trajumas dengan penutup atap genteng.
Dinding gapura sisi timur berfungsi juga sebagai kelir dan pada bagian atasnya berbentuk lengkung, sedang dinding sebelah barat terdapat tulisan berbentuk huruf Arab berbahasa Jawa yang berbunyi “Terus luhur trustha
raharjaâ€ï¿½.
Baik
-
Baik
-
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
koordinat UTM
-7.801195,110.377803
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 15 Desember 2019 - 19:10:02 |