Bangunan Cagar Budaya

Gereja Santo Yusup Bintaran


Bangunan Cagar Budaya

Gereja Santo Yusup Bintaran

Ada

Kolonial Jepang

Kolonial

1935

-

Panjang :- Lebar : -

Panjang : - Lebar: -

-

Gereja  katholik ini merupakan  Bangunan cagar budaya berbentuk gereja terletak  Jl. Bintaran Kidul No. 5,  Kampung  Bintaran,  Kelurahan  Wirogunan,  Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta. Memiliki luas bangunan ± 1.725,77 m2  di atas lahan seluas ± 5.115m2  sebagai Gereja Jawa karena pertama kali didirikan dikhususkan bagi orang Jawa.  Para pelopor pembangunan gereja ini antara lain Romo H. Van Driessche SJ dan Dawoed seorang katekis pribumi, serta Romo A. Van Kalken SJ seorang Regulier Ovreste Missi Jesus.  dengan status penguasaan Keuskupan Agung.  Latar Sejarah Gereja Santo Yusup merupakan hasil karya arsitektur J.H. Van Oi Jen, gereja pertama diperuntukan bagi orang-orang pribumi.  Disebut juga Gereja Santo Yusuf Bintaran. Sering disebut sebagai Gereja Jawa karena pertama kali didirikan dikhususkan bagi orang Jawa.  Para pelopor pembangunan gereja ini antara lain
Romo H. Van Driessche SJ dan Dawoed seorang katekis pribumi,serta Romo A. Van Kalken SJ seorang Regulier Ovreste Missi Jesus. 

Gereja ini didirikan karena semakin bertambahnya jumlah umat Katolik pribumi di Yogyakarta yang tidak tertampung di Gereja Kidul Loji. Pada Juli 1935-Juni 1936 umat yang menyambut komuni ada sekitar 98.022 orang.

-

Penetapan Cagar Budaya
Kabupaten

-

-

-

Provinsi

Ditetapkan

-

Per. Menbudpar. No. PM25/PW.007/MKP/2007 -

Nasional

-

-

-

Internasional

-

-

-

Penghargaan Cagar Budaya
Kabupaten

-

-

-

Provinsi

-

-

-

Nasional

-

-

-

General
Pemilik dan Pengelola

Keuskupan Semarang

Gereja Katholik Santo Yusuf

Yogyakarta

Mergangsan

Wirogunan

-

-

-

Dusun Bintaran Kidul Jalan Jl. Bintaran Kidul No 5

Lokasi

Yogyakarta

Mergangsan

Wirogunan

Jalan Bintaran Kidul Jalan Jl. Bintaran Kidul No 5

Penelitian yang Pernah Dilakukan

-

-

-

-

Kondisi Bangunan
Arsitektur

Baik

Bangunan ini berbentuk persegi panjang menghadap ke utara mempunyai arsitektur gaya Eropa. Gereja ini dibangun dengan landasan beton, bentuk atapnya melengkung, juga dari beton, Bangunan  Gereja  mempunyai ruangan antara lain ruang Gereja, aula, dan ruang pasturan. Pada bagian atap depan terdapat lonceng. Di dinding depan terdapat hiasan roda dengan lingkaran cincin sekaligus  sebagai ventilasi udara berjumlah tujuh buah.

Struktur

Baik

 

Bangunan ini dibangun seluruhnya dengan landasan beton dengan perancang JH. Van Oijen BNA dan pembuatannya oleh Hollandsche Beton Maatschappij. Pada sisi atas dinding dengan gaya Art Deco cukup membantu sirkulasi udara dalam ruang. Gaya Art Deco juga nampak pada kisi-kisi menara lonceng di bagian depan.

Keterawatan

Baik

-

Gambar/ Video
GAMBAR

Tidak ada gambar.


VIDEO

Tidak ada video.

Keterangan Tambahan

-

Tahun Data : 2019
Terakhir Update : 27 Februari 2014 - 06:48:29