Candi Banyunibo
Ada
Hindu-Budha/ Klasik
Tradisional
Abad
-
Panjang :- Lebar : -
Panjang : 17 m Lebar: 17 m
-
Candi Banyunibo secara administratif terletak di Desa Cepit, Kalurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lokasi kompleks ini dapat dijangkau dari jalan raya Piyungan-Prambanan (selatan kompleks Candi Ratu Boko) kemudian masuk ke timur kira-kira 2 kilometeran. Jarak Candi Banyunibo dengan Kota Yogyakarta kira-kira 14 kilometer. Candi ini dibangun pada areal dataran yang cukup luas dan dikelilingi oleh bukit-bukit pada sisi utara, timur, dan selatan. Di atas perbukitan tersebut juga terletak beberapa candi lain seperti Candi Boko, Candi Dawangsari/Candi Saragedug, Candi Gupala dan Candi Ijo.
Candi ini dinamakan banyunibo karena menurut penduduk setempat bila dilihat dari jauh bentuk candi ini memiliki bentuk menyerupai embun (air ) yang menetes atau tiba 'jatuh'. Candi Banyunibo ketika ditemukan pertama kali dalam keadaaan runtuh. Kemudian pada tahun 1940 telah diadakan penelitian dan penggalian. Hal ini berlangsung sampai bulan Mei 1942 dan terus berlanjut pada bulan Desember 1942. Bulan Januari 1943 sampai dengan Maret 1943 dimulailah penyusunan atap candi dan bagian pintu candi. hal ini berkelanjutan hingga tahun 1944-1945-1946-1947 lalu berhenti dan dimulai kembali 1952 kemudian berhenti dan dimulai kembali tahun 1958-1962.
Sudah dipugar
-
-
-
Ditetapkan
-
Kep. Mendikbud. 157/M/1998
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
BPCB DIY
BPCB DIY
Sleman
Kalasan
Tirtomartani
-
-
Telp. (0274) 496019, 496419
Dusun Bogem Jalan Jl. Bogem
Sleman
Prambanan
Bokoharjo
Jalan Cepit Jalan -
-
-
-
-
Sedang
Candi ini terdiri atas sebuah candi induk yang dikelilingi enam buah candi perwara dalam bentuk stupa-stupa. Stupa-stupa ini semula disusun berderet di selatan dan timur candi induk. Akan tetapi deretan stupa-stupa sebagai candi perwara ini sekarang sudah tidak tampak lagi, kecuali beberpa bagian kaki dan fondasinya. Di luar deretan candi perwara ditemukan sisa-sisa fondasi bangunan yang terbuat dari batu-batu putih. Di sebelah utara candi induk terdapat tembok batu yang tersusun dari arah barat membujur ke timur. Akan tetapi tembok ini juga sudah tidak tampak lagi. Bangunan Candi Banyunibo termasuk bangunan candi yang bersifat Budha.
Bilik utama candi ini tidak memiliki arca karena arca utama tersebut memang tidak pernah ditemukan. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad IX-X (masa pemerintahan Raja Balitung). Apabila dilihat keletakan Candi Banyunibo yang tidak jauh bahkan berbaur dengan candi-candi yang bersifat Hindu, maka diduga telah terjadi interaksi yang kental dan baik antara umat Budha dan Hindu pada masa itu.
Dari bagian-bagian yang masih kelihatan dapat diketahui bahwa di belakang candi induk terdapat satu deret candi perwara. Deretan candi perwara ini terdiri atas tiga bangunan yang disusun berderet arah utara-selatan. Di selatan candi juga terdapat deretan candi perwara yang juga terdiri atas tiga buah bangunan. Diperkirakan di sebelah selatan candi induk paling tidak terdapat dua deret candi perwara.
Sedang
Tinggi bangunan dari kaki sampai dengan stupa puncak adalah 14,25 meter.
Lebar sisi depan/belakang adalah 15,325 meter.
Lebar sisi samping (kiri/kanan) adalah 14,25 meter.
Lebar sisi penampil depan adalah 1,87 meter.
Lebar tangga pintu masuk adalah 3,25 meter.
Kaki candi memiliki ketinggian 2,5 meter.
Tubuh candi memiliki ketinggian 5,5 meter.
Lebar sisi tubuh candi bagian depan/belakang adalah 11 meter.
Lebar sisi tubuh candi bagian samping adalah 8,75 meter.
Bilik candi berukuran 6,875 meter x 4,5 meter.
Stupa sebagai kemuncak candi memiliki ukuran ketinggian 3,5 meter.
Sedang
-
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
Koordinat UTM: UTM X 444202 / UTM Y 9140209
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 05 Desember 2019 - 06:20:24 |