Perkumpulan Kesenian Irama Tjitra (PERSEMATRA)

Aktif

Seni Tari Klasik Gaya Yogyakarta

-

Masa pergerakan revolusi pasca kemerdekaan benar-benar berpengaruh pada sendi-sendi kehidupan kesenian. Sekolah tari Krida Beksa Wirama menghentikan kegiatannya, dan hal ini menjadi perhatian para tokoh seniman muda dan pemerhati kesenian. Kavakuman yang terlalu lama dianggap akan menghambat upaya-upaya memajukan seni-budaya bangsa. Para tokoh pun melakukan serangkian pertemuan, salah satu agendanya menghidupkan kembali kegiatan kesenian. Pada suatu rapat memutuskan untuk segera menghimpun kekuatan dan merencanakan suatu pergelaran besar. Pada 14 Juli 1946 berhasil dipergelarakan suatu  dramatari yang masih berpijak pada bentuk wayang wong. Adapun lakonnya bersumber dari legenda/babad, yaitu ‘Calon Arang’. Pergelaran wayang wong dengan lakon ‘Calon Arang’ dilandasi oleh semangat nasionalisme yang kuat untuk kembali pada khasanah-khasanah cerita asli Indonesia.

Tenaga-tenaga penyelenggra pementasan, baik penari, pengrawit, maupun tenaga-tenaga lainnya diambil dari siswa/i KBW yang masih bersekolah di sekolah-sekolah lanjutan yang dipimpin oleh Sdr. R.M. Wasisto Suryadiningrat. Masa-masa berikutnya mulailah diadakan latihan-latihan tari di kompleks Kepatihan atas dukungan Sri Sultan Hamengku Buwana IX dan K.R.T. Wiyoto Projo. Kegiatan latihan tari dan karawitan di kompleks Kepatihan tersebut sempat memunculkan istilah ‘Krida Lor’ (baca profil Krida Beksa Wirama!), karena memang sebagian besar yang berlatih di kompleks Kepatihan adalah siswa/i atau anggota Krida Beksa Wirama. Latihan-latihan tari dan karawitan gaya Yogyakarta di kompleks Kepatihan, dan sering pula diseling dengan pementasan-pementasan, dari waktu ke waktu menunjukkan perkembangan yang positif. Selanjutnya para tokoh-tokoh penggerak kegiatan kesenian di kompleks Kepatihan berpikir betapa pentingnya suatu organisasi untuk menaungi dan mengurusi kegiatan-kegiatan kesenian tersebut. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tanggal, 25 Desember 1949 didirikanlah organisasi perkumpulan kesenian Irama Citra yang berazaskan ‘kebudayaan nasional.

Yogyakarta

Kraton

Panembahan

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-