Dhestar Blangkon Mataraman Gagrak Ngayogyakarta
Yogyakarta
-
Sebagai kelengkapan busana adat Jawa yang berfungsi sebagai penutup kepala
Dhestar Blangkon merupakan dhestar yang sudah dicetak menjadi bangkon (cithakan) cara Mataraman Gagrak Ngayogyakarta. Dhestar Blangkon Mataraman Gagrak Ngayogyakarta pertama kali ditemukan sekitar tahun 1933 oleh Pak Thole.
Dhestar sendiri merupakan salah satu kelengkapan busana adat Jawa yang fungsinya sebagai penutup kepala
Bagian-bagian dari Dhestar Blangkon Mataraman Gagrag Ngayogyakarta
1. Tunjungan/Tanjungan
Wiron di depan – tengah – atas mengarah ke atas berpasangan kiri dan kanan.
2. Pathetan
Wiron bagiang depan – tengah, mengarah kening kurang lebih 1 cm diatas alis.
3. Sidhangan/Tengahan
Ujung wiron Pathetan yang ditumpangi wiron Tunjungan di depan- atas telinga.
4. Mondholan
Sebagai pengganti ukel atau gelung (rambut)
5. Cethet atau Sinthingan
Sepasang kiri dan kananyang berfungsi untuk mengancing dhestar.
6. Dhering
Lembaran dhestar sebagai penutup bagian atas kepala.
7. Congkengan
Merupakan kerangka dhestar untuk membentuk ukuran besar dan kecilnya dhestar
Untuk merawat dhestar agar bentuk dhestar tetap bagus, rapi, rata dan halus maka sebaiknya disimpan dengan “Ploncon Klebut Dhestar”
Corak dan motif batik dhestar Mataraman Gagrak Ngayogyakarta :
Sampai saat ini corak dan motif dhestar ada bermacam-macam, namun pemakaiannya harus disesuaikan dengan tempat dan waktu, untuk keperluan pemakaian perlengkapan busana tersebut dipakai antara lain :
- Pada saat menikahkan anaknya maka corak dhestar yang dipakai truntum, sido mukti, sido luhur dan lain sebagainya
- Pada saat upacara 7 bulanan usia kehamilan atau saat upacara siraman temanten maka dhestsr yang dipakai bermotif grompol
- Pada saat pisowanan ke keraton, pisowanan sehari-hari, ngabekten, muludan, wisuda abdi dalem, maka corak dhestar yang dipakai yang gemerlap, misalnya dengan warna dasar hijau, merah atau ungu.
- Pada saat pisowanan atau saat berkantor (setiap hari Kamis Paing) maka sebaiknya memakai dhestar dengan corak modang, kemitir, utawi parang alit
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
No. Registrasi | : | 20162010006642 |
Nama Karya Budaya | : | Dhestar Blangkon Mataraman Gagrak Ngoyogyakarta |
Provinsi | : | DI Yogyakarta |
Domain | : | Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional |
Kategori | : | Pakaian Adat |
Dhestar Blangkon merupakan dhestar yang sudah dicetak menjadi bangkon (cithakan) cara Mataraman Gagrak Ngayogyakarta. Dhestar Blangkon Mataraman Gagrak Ngayogyakarta pertama kali ditemukan sekitar tahun 1933 oleh Pak Thole. Dhestar sendiri merupakan salah satu kelengkapan busana adat Jawa yang fungsinya sebagai penutup kepala Bagian-bagian dari Dhestar Blangkon Mataraman Gagrag Ngayogyakarta 1. Tunjungan/Tanjungan Wiron di depan ? tengah ? atas mengarah ke atas berpasangan kiri dan kanan. 2. Pathetan Wiron bagiang depan ? tengah, mengarah kening kurang lebih 1 cm diatas alis. 3. Sidhangan/Tengahan Ujung wiron Pathetan yang ditumpangi wiron Tunjungan di depan- atas telinga. 4. Mondholan Sebagai pengganti ukel atau gelung (rambut) 5. Cethet atau Sinthingan Sepasang kiri dan kananyang berfungsi untuk mengancing dhestar. 6. Dhering Lembaran dhestar sebagai penutup bagian atas kepala. 7. Congkengan Merupakan kerangka dhestar untuk membentuk ukuran besar dan kecilnya dhestar Untuk merawat dhestar agar bentuk dhestar tetap bagus, rapi, rata dan halus maka sebaiknya disimpan dengan ?Ploncon Klebut Dhestar? Corak dan motif batik dhestar Mataraman Gagrak Ngayogyakarta : Sampai saat ini corak dan motif dhestar ada bermacam-macam, namun pemakaiannya harus disesuaikan dengan tempat dan waktu, untuk keperluan pemakaian perlengkapan busana tersebut dipakai antara lain : - Pada saat menikahkan anaknya maka corak dhestar yang dipakai truntum, sido mukti, sido luhur dan lain sebagainya - Pada saat upacara 7 bulanan usia kehamilan atau saat upacara siraman temanten maka dhestsr yang dipakai bermotif grompol - Pada saat pisowanan ke keraton, pisowanan sehari-hari, ngabekten, muludan, wisuda abdi dalem, maka corak dhestar yang dipakai yang gemerlap, misalnya dengan warna dasar hijau, merah atau ungu. - Pada saat pisowanan atau saat berkantor (setiap hari Kamis Paing) maka sebaiknya memakai dhestar dengan corak modang, kemitir, utawi parang alit
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 20 Februari 2018 - 14:42:06 |