Pepadan Megatruh
Yogyakarta
-
Kain ini cocok dipakai pada masa duka, melayat, dan sebagainya.
Dari kata megat 'putus' ruh 'roh', lepasnya roh atau kematian. Dalam teks-teks Jawa tembang macapat megatruh biasanya untuk melukiskan peristiwa kematian.
Memakai kain pepadan megatruh, diharapkan si pemakai dapat tegar dalam menghadapi peristiwa kematian atau peristiwa yang menyedihkan lainnya.
Pepadan dari kata dasar 'pada' yang berarti bait, adalah gambar tertentu yang digunakan untuk menandai pergantian 'pupuh' tembang dalam satu teks. Pupuh dalam tembang macapat adalah kumpulan bait-bait tembang dengan metrum yang sama, yakni aturan suara vokal di akhir baris, jumlah suku kata, dan jumlah baris dalam satu bait.
Fungsi gambar pepadan:
Batik pepadan terinspirasi dari gambar-gambar pepadan dalam naskah-naskah yang menjadi koleksi Perpustakaan Pakualaman. Naskah-naskah yang dihiasi gambar pepadan yang indah antara lain Serat Babad Pakualaman, Babad Giyanti, Babad Dipanagaran, Serat Astabrata dll.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
Batik Pakualaman
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 09 Desember 2019 - 04:46:28 |