Motif Batik Tradisional

Pepadan Megatruh


General

Pepadan Megatruh

Yogyakarta

-

Kain ini cocok dipakai pada masa duka, melayat, dan sebagainya.

Dari kata megat 'putus' ruh 'roh', lepasnya roh atau kematian. Dalam teks-teks Jawa tembang macapat megatruh biasanya untuk melukiskan peristiwa kematian.

Memakai kain pepadan megatruh, diharapkan si pemakai dapat tegar dalam menghadapi peristiwa kematian atau peristiwa yang menyedihkan lainnya.

Pepadan dari kata dasar 'pada'  yang berarti bait, adalah gambar tertentu yang digunakan untuk menandai pergantian 'pupuh'  tembang dalam satu teks. Pupuh dalam tembang macapat adalah kumpulan bait-bait tembang dengan metrum yang sama, yakni aturan suara vokal di akhir baris, jumlah suku kata, dan jumlah baris dalam satu bait.

Fungsi gambar pepadan:

  1. Sebagai gambar penanda pupuh tembang
  2. Memudahkan pembaca mengenali tembang yang digunakan juru tulis.
  3. Menambah kesan indah.
  4. Sehubungan dengan tanda (ng) dan (j) yang ditafsirkan sebagai "ngajap" yang artinya berharap, bisa dimaknai sebagai sebuah harapan pencipta naskah agar untaian syair yang disusunnya bermanfaat.

Batik pepadan terinspirasi dari gambar-gambar pepadan dalam naskah-naskah yang menjadi koleksi Perpustakaan Pakualaman. Naskah-naskah yang dihiasi gambar pepadan yang indah antara lain Serat Babad Pakualaman, Babad Giyanti, Babad Dipanagaran, Serat Astabrata dll.

Penetapan WBTB
Kabupaten

-

-

-

Provinsi

-

-

-

Nasional

-

-

-

Internasional

-

-

-

Gambar/ Video
GAMBAR

Tidak ada gambar.


VIDEO

Tidak ada video.

Keterangan Tambahan

Batik Pakualaman

Tahun Data : 2019
Terakhir Update : 09 Desember 2019 - 04:46:28