Parang Ceplok Wilaya Kusumajana
Yogyakarta
-
busana kerabat Puro Pakualaman
Motif batik ini diambil dari naskah Sestradisuhul dan Babar Palupyan. Nama batik disesuaikan dengan rerenggan pada naskah yakni Wilaya Kusumajana. Arti Wilaya Kusumajana pada teks adalah sebagai berikut: wilaya 'jalinan', kusuma 'bunga', jana = mejana panggunggung 'hinaan dan pujian'. Wedana renggan Wilaya Kusumajana membingkai teks tentang Paku Alam I, memuat pesan agar pembaca dapat meneladani Paku Alam I yang dalam kehidupannya mengamalkan sestrad1. Sestradi adalah sari "pitutur luhur" (ajaran keutamaan) yang dijadikan sebagai pedoman etika dan moral oleh para raja Jawa agar selamat lahir-batinnya.
Motif batik Wilaya Kusumajana yang bermakna "Barang siapa tahan dihinakan dan tidak menjadi tinggi hati karena pujian, akan tumbuh menjadi bunga yang harum (= manusia unggul)" ini berlatar beras wutah, dengan harapan manusia unggul akan selamat lahir batinnya dan dilingkupi kesejahteraan yang penuh berkah. Selain itu, ditulis motif batik Wilaya Kusumajana berlatar parang.
Motif parang rusak sebagai latar dengan hiasan utama berupa Ceplok Wilaya Kusumajana (menyerupai bentuk mahkota).
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
Batik Pakualaman
Sumber naskah Batik Wilaya Kusumajana yaitu: Sestradisuhul (Pi.36) dan Babar Palupyan (Ll.l ).
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 09 Desember 2019 - 16:59:51 |