Jenis Makanan dan Minuman Tradisional

Kipo Kotagede


General

Kipo Kotagede

Yogyakarta

-

Penetapan WBTB
Kabupaten

-

-

-

Provinsi

-

-

-

Nasional

-

-

-

Internasional

-

-

-

Bahan / Cara Memasak / Fungsi

Bahan Pokok

Adonan tepung ketan yang dibuat pipih, dilipat dan di dalamnya diberi unti (parutan kelapa dan gula). Proses pemasakannya dipanggang. Jenis makanan ini khas Kotagede yang dahulu pada masa awal Mataram Islam merupakan salah satu panganan kecil keluarga kerajaan.

Jajanan ini terbuat dari tepung ketan halus yang diisi enten-enten (parutan kelapa Manis matang) kemudian dipanggang dengan dialasi daun yang telah diolesi kanil (santan kental) atau minyak/ margarin, mulai familier di bakery-bakery ternama.



Fungsi Kudapan Basah

Gambar/ Video
GAMBAR

Tidak ada gambar.


VIDEO

Tidak ada video.

Keterangan Tambahan

No. Registrasi : 20102010000257
Nama Karya Budaya : Kipo
Provinsi : DI Yogyakarta
Domain : Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional
Kategori : Kuliner Tradisional

 

Asal-usul nama kipo berdasarkan keterangan masyarakat adalah karena para bangsawan yang disuguhi kipo dan menyantapnya, lalu bertanya ?iki apa?? lama-lama makanan itu kemudian dikenal dengan nama kipo. Sejarah makanan dari Kotagede itu cukup panjang. Konon dalam Serat Centini disebutkan makanan yang disebut kupo, yang sekarang disebut kipo. Kipo, makanan khas Kotagede dibuat dari ketan, santan, garam, gula dan pewarna hijau dari bahan alami (daun pandan). Di dalamnya diisi enten-enten (parutan kelapa dicampur dengan gula Jawa), dan dipanggang menggunakan lapisan daun pisang tanpa diberi minyak. Cara membuatnya bahan-bahan tersebut dicampur, diaduk-aduk (diuleni) sampai rata hingga kekenyalannya yang diinginkan. Adonan kental dan liat itu kemudian dibentuk mirip kipas dengan ukuran kurang lebih 4 x 2 cm. Di dalamnya diisi enten-enten, kemudian dibakar dengan menggunakan alas daun pisang. Kipa banyak ditemukan di Kotagede

karena hanya tahan satu hari maka makanan ini hanya ditemukan di siang hari.

Tahun Data : 2019
Terakhir Update : 19 Februari 2018 - 09:38:58