Jenis Makanan dan Minuman Tradisional

Sagon


General

Sagon

Yogyakarta

-

Penetapan WBTB
Kabupaten

-

-

-

Provinsi

-

-

-

Nasional

-

-

-

Internasional

-

-

-

Bahan / Cara Memasak / Fungsi

Bahan Pokok

Adukan tepung ketan dengan parutan kelapa, gula pasir dan garam, dibentuk bulat pipih di atas cobek atau gerabah, dibakar diatas bara, dibalik-balik sehingga matang pada kedua sisinya.

Fungsi Kudapan basah

Gambar/ Video
GAMBAR

Tidak ada gambar.


VIDEO

Tidak ada video.

Keterangan Tambahan

No. Registrasi : 20162010006669
Nama Karya Budaya : Sagon Bantul
Provinsi : DI Yogyakarta
Domain : Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional
Kategori : Kuliner Tradisional

 

Sagon merupakan makanan tradisonal Jogjakarta, khususnya di wilayah Bantul. Sagon dibuat dari bahan baku beras ketan yang dibuat tepung kemudian dicampur dengan kelapa parut dan gula pasir serta diberi bumbu sedikit garam. Rasanya manis dan gurih, dengan tekstur agak kasar. Salah seorang yang mempunyai usaha membuat sagon adalah Bp Riyanto yang berlokasi di Jl. Wonosari Km 7, Wiyoro Lor Rt 02 Baturetno, Banguntapan, Bantul. Usaha pembuatan sagon yang dikelola oleh Bp Riyanto dimulai sejak sekitar 30 tahun yang lalu. Usaha membuat sagon yang dikelola oleh Bp. Riyanto beserta istrinya Ibu Sarijah merupakan usaha yang turun temurun dari neneknya. Sampai sekarang usaha tersebut masih tetap bertahan. Sagon yang diproduksi oleh Bp. Riyanto selalu habis terjual pada setiap harinya. Pembuatan sagon masih sangat sederhana, tanpa menggunakan alat elektronik. Untuk memasak sagon dengan bahan bakar arang. Sagon produksi Bp. Riyanto tidak menggunakan pengawet maupun zat pewarna, sehingga rasanya khas dan tidak bertahan lama, sehingga hanya mampu 2 sampai 3 hari. Alat-alat yang gunakan untuk membuat sagon antara lain gilingan tepung, parutan kelapa, tempat untuk tepung ketan dan gula pasir, cetakan sagon, alat pemanas yaitu berupa angklo dengan bahan bakar arang. Proses pembuatan sagon tidak begitu sulit, pertama beras ketan dicuci bersih kemudian di giling untuk dijadikan tepung. Kemudian kelapa yang sudah dibersihkan kulit arinya di parut dengan menggunakan parutan kelapa. Selanjutnya tepung ketan dicampur dengan kelapa parut dengan perbandingan untuk 1kg beras ketan maka kelapa yang diperlukan sebanyak 4 buah kelapa dan diberi sedikit garam. Kemudian sedikit demi sedikit tepung ketan dan parutan kelapa dimasukan kedalam cetakan yang berbentuk bulat, lalu secara bergantian dimasukkan gula pasir. Selanjutnya cetakan ditutup lalu dibakar di atas bara api yang ada di angklo, begitu juga diatas tutup cetakan diletakkan bara api, sehingga sagon akan matang dengan sempurna dari bawah sampai di permukaan atasnya. Hanya dengan waktu kira-kira dua menit sagon sudah matang. Sagon diangkat dari api dan dilepaskan dari cetakan. Dengan dibantu 1 orang tenaga kerja, dalam 1 hari Bp. Riyanto rata-rata menghasilkan 100 buah sagon. Untuk pemasaran sagon hasil produksinya dijual di toko makanan camilan miliknya. Pada musim liburan biasanya permintaan meningkat. Karena sagon hasil produksi Bp. Riyanto sangat cocog untuk oleh-oleh.

Tahun Data : 2019
Terakhir Update : 19 Februari 2018 - 12:07:33