Monumen Sejarah

Goa Sriti dan Goa Upas, Markas Perjuangan Pangeran Diponegoro


Monumen Sejarah

Goa Sriti dan Goa Upas, Markas Perjuangan Pangeran Diponegoro

Ada

-

Kulonprogo

Samigaluh

Purwoharjo

Dusun - Jalan -

Pengelola

-

-

Kulonprogo

Samigaluh

Purwoharjo

Dusun - Jalan -

Deskripsi

-

Sedang

-

-

 

Goa

 

Belanda dan orang Jawa menyerang dan menghancurkan markas Pangeran Diponegoro di Goa Selarong, namun markas itu sudah kosong. Pangeran Diponegoro telah meninggalkan Goa Selarong sebelum pasukan Belanda menyerangnya. Dengan dikawal 1.000 orang pasukan kesatuan Bulkiyo dan Mandung, dari Selarong Diponegoro menuju ke Kalisoko, Mangir, lalu ke barat menyeberangi Sungai Progo dan tiba di Gelugu. Dari Gelugu bergerak ke utara kemudian tiba di Trucuk dan meneruskan ke utara menuju Jumeneng. Untuk menghindari pengejaran, Diponegoro kembali lagi ke selatan dan sampai di Mriyono. Selanjutnya, ia menyeberangi Sungai Progo dan tiba di Dekso, sebuah pedukuhan di Desa Banjararum yang terletak di pertemuan Sungai Duwet dan Sungai Progo. Karena letaknya yang strategis maka wilayah ini kemudian dijadikan sebagai markas Diponegoro menggantikan Selarong. Di dekat Dekso terdapat sebuah goa yang terletak di perbukitan Menoreh yaitu Goa Sriti. Goa inilah yang menjadi pusat komando pasukan Diponegoro selama bermarkas di Kulon Progo antara 4 November 1825 - 4 Agustus 1826.

Di Goa Sriti ini, Pangeran Diponegoro menerima berbagai laporan mengenai jalannya peperangan di berbagai wilayah lain. Di salah satu sudut Goa Sriti ini juga pada tahun 1826 Diponegoro dinobatkan oleh para pendukungnya dinobatkan sebagai Sultan dengan gelar Sultan Ngabdulkamid Herucakra Amirul Mukminin Panatagama Khalifatullah ing Tanah Jawi. Dari markas yang baru ini Pangeran Diponegoro membagi tentaranya menjadi tiga kelompok tempur gerak cepat, dua pasukan diantaranya dikirim ke arah utara dan tenggara ibu kota kasultanan, dan pasukan ketiga ke sebelah barat Kulon Progo dan Bagelen Timur. Goa Sriti yang sekarang ada di Pedukuhan Dukuh, Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo. Lokasi Goa Sriti ada di lereng perbukitan Menoreh dengan pintu goa yang kecil berada di kereng bukit, namun mempunyai ruangan yang cukup luas didalamnya. Dengan ruangan yang cukup luas didalamnya, tidak mengherankan jika Goa Sriti dijadikan sebagai markas komando oleh Pangeran Dipongoro karena dapat memuat ratusan orang.

Goa Upas berlokasi sama dengan Goa Sriti yaitu di Pedukuhan Dukuh, Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo. Lokasinya dengan Goa Sriti juga tidak terlalu jauh, sekitar 75 meter. Sama seperti Goa Sriti, Goa Upas juga merupakan tempat bersejarah dalam hubungannya dengan perjuangan Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa (1825-1830). Lokasinya yang berada di lereng jurang menyebabkan kesulitan orang untuk menjangkaunya. Jika Goa Sriti digunakan untuk menyusun dan mendiskusikan strategi peperangan karena ruangannya yang besar sangat mendukung. Sebaliknya, selain lokasinya yang sulit dijangkau, ruangan dalam Gua Upas relatif kecil, sehingga gua ini konon merupakan tempat pribadi Pangeran Diponegoro yang digunakan untuk berkhalwat atau bersemedi, meminta petunjuk dari Allah dalam menjalani perang melawan pemerintah kolonial Belanda.

Gambar/ Video
GAMBAR

Tidak ada gambar.


VIDEO

Tidak ada video.

Keterangan Tambahan

-

Tahun Data : 2019
Terakhir Update : 05 Desember 2019 - 12:44:36