Monumen Sejarah

Tetenger Perjuangan Pangsar Jenderal Sudirman


Monumen Sejarah

Tetenger Perjuangan Pangsar Jenderal Sudirman

Ada

-

Bantul

Kretek

Parangtritis

Dusun Mancingan Jalan

Pengelola

Pemerintah Kab. Bantul

-

Bantul

Kretek

Parangtritis

Dusun Mancingan Jalan

Deskripsi

-

Sedang

-

monumen di bagian tenganya adalah tugu yang oleh masyarakat sekitar disebut golong gili dan di kelilingi oleh pagar. Disebalah selatannya ada panggung terbuka yang sering digunakan untuk pentas seni

monumen golong gilig

 

Pada akhir tahun 1948, Kota Yogyakarta dalam keadaan genting. Jenderal Sudirman yang pada waktu itu dalam keadaan sakit, belum meninggalkan kota Yogyakarta sebelum ada tanda penyerangan dari Belanda, beliau tidak mau dianggap melarikan diri. Pada 19 Desember 1948 pukul 05.00 beliau menerima laporan bahwa Belanda sudah menyerang kota Yogyakarta. Belanda dikhawatirkan akan menyerang Istana Kepresidenan. Oleh karena itu, Jendral Sudirman diajak untuk meninggalkan istana. Sebelum meninggalkan kota Yogyakarta, beliau singgah di Kraton Yogyakarta dan menemui Sri Sultan Hamengku Buwana IX. Sri Sultan Hamengku Buwana IX memberikan petunjuk agar Jend.Sudirman menyingkir ke arah Wonosari. Jenderal Sudirman merencanakan lewat Imogiri, tapi ada berita kalau Belanda sudah sampai di Pajimatan, dekat makam Imogiri. Jenderal Sudirman pun memilih lewat Parangtritis. Rombongan tiba di Kecamatan Kretek kemudian Jend. Sudirman istirahat di Kecamatan Kretek tidak lama, setelah itu beliau melanjutkan perjalanan dan sampai di Parangtritis disambut oleh pamong desa. Beliau menginap di rumah Hadiharsono, lurah Desa Parangtritis yang baru dilantik. Di Parangtritis, beliau menyusun strategi perang gerilya. Esoknya, beliau melanjutkan perjalanan ke Panggang. 

Gambar/ Video
GAMBAR

Tidak ada gambar.


VIDEO

Tidak ada video.

Keterangan Tambahan

-

Tahun Data : 2019
Terakhir Update : 29 Juli 2015 - 08:53:14