Perjuangan Taruna
Ada
-
Sleman
Kalasan
Selomartani
Dusun Plataran Jalan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
869613
Sleman
Sleman
Tridadi
Dusun - Jalan -
1977
Baik
-
Tugu diatasnya ada patung Garuda terkuat dari kuningan. Ada lambang dan himne akademi Militer. Patung prajurit dengan senapan dan nama ? nama cadet seta alumni MA yang meninggal sewaktu perang. Di sekelilingnya ada patung pajurit yang naik burung garuda.
Tugu diatasnya ada patung Garuda terbuat dari kuningan. Di sekelilingnya ada patung pajurit yang nai
Peristiwa gugurnya para kadet dan alumni MA (Militer Akademi) terjadi pada tanggal 24 Februari 1949. Untuk mengenang gugurnya anggota MA di Plataran kemudian dibangun sebuah monumen. Peritiwa Plataran bermula dari serangan pasukan MA dan gabungan dari beberapa pasukan lain yang menyerang pos Belanda di Bogem Kalasan dengan menghancukan jembatan yang melintas Kali Opak. Setelah penyerangan yang dilakukan pada malam hari, pasukan kembali ke markas dengan cara berpencar. Sekitar Subuh sudah ada yang berhasil sampai ke markas. Peleton H. 1 pimpinan V.C. Sujanadi yang bermarkas di Ngasem , H.2 pimpinan Nawawi di Petebulu akan menuju Sindon, kelompok Lettu Sarsono dan Letda Wiyogo di Gatak, serta peleton Z (kadet baru lulusan Akademi Malang) di Plataran menuju markas Kaliwaru. Tidak lama kemudian terdengar bunyi tembakan dalam jarak dekat. Peleton H 1 menyingkir untuk melindungi warga agar tidak diserang Belanda. H. 2 mengintai dengan kekuatan 10 orang (empat diantaranya Tentara Pelajar), kemudian bergabung dengan Peleton Z di Plataran, di samping itu ada juga kekuatan dari AURI. Sementara pasukan Belanda sebanyak 1 kompi yang dibagi tiga peleton, ketiga peleton itu menyerang dari arah yang berbeda. Belanda mulai serangan dari peleton II di Gatak dan membakar rumah penduduk dan disambut perlawanan dari MA , sementara peleton III Belanda bergerak dari barat menyerang Plataran dari belakang. Karena kelelahan akibat penyerangan di Bogem, serangan di Plataran itu menimbulkan kepanikan di kalangan MA sehingga mereka mundur sendiri-sendiri . Situasi yang coba dikendalikan oleh Letda Utoyo tidak banyak membantu, pasukan RI berpencar, sehingga banyak anggota yang gugur termasuk Letda Utoyo. Untuk mengenang peristiwa tanggal 24 Februari 1949 di Plataran didirikan sebuah monumen yang dibuat oleh Angkatan Darat namun kemudian pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah daerah setempat.
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
-
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 19 Juni 2015 - 13:15:13 |