Monumen Perjuangan TGP

Ada

-

Sleman

Seyegan

Margoluwih

Dusun Klaci II Jalan Jl. Godean - Seyegan Km 1

-

-

Lokasi tidak diketahui

Lokasi tidak diketahui

Lokasi tidak diketahui

Dusun - Jalan -

-

Baik

-

Stadion Olah Raga yang dilengkapi dengan Patung Prajurit yang memegang senjata di tangan kanan dengan tangan kiri menunjuk ke arah depan.

Stadion Olah Raga yang dilengkapi dengan Patung Prajurit

Monumen dibangun untuk memperingati perjuangan yang telah dilakukan oleh Tentara Geni Pelajar (TGP), Brigade XVII, selama masa perjuangan kemerdekaan. TGP Yogyakarta terbentuk pada tanggal 12 Februari 1947. TGP adalah pasukan zeni yang memfokuskan perjuangan dalam bidang penghadangan dan sabotase terhadap Belanda. Senjata andalan pasukan TGP adalah ranjau darat, trek bom/bom tarik dan brandfles. Selama masa Agresi Militer Belanda I, pasukan TGP bermarkas di Sekolah Menengah Teknik. Aktivitas TGP antara lain dikirim ke front Candiroto; Sukorejo, dan juga melakukan beberapa penghadangan di Moyudan dan melakukan penyerangan di tempat-tempat penyeberangan yang melintasi Sungai Progo. Sedangkan sewaktu Ibukota RI di Yogyakarta dikuasai oleh Belanda, pasukan TGP menyingkir ke luar kota, dan bermarkas di Dusun Klangkapan, Margomulyo, Godean, Sleman. Sewaktu Agresi Militer Belanda ke II, pasukan TGP tidak pernah berpindah markas, tetap di Klangkapan. Aktivitas yang dilakukan antara lain melakukan penghadangan dan sabotase di jalan raya Yogyakarta - Magelang, begitu juga jalur kereta api, selain itu pasukan TGP juga turut ambil bagian dalam Serangan Umum 1 Maret 1949. Daerah operasi TGP tidak hanya di satu SWK saja tetapi juga melintas ke SWK lain seperti bergabung dengan SWK 105 dan batalyon 151 di jalan Prambanan ? Piyungan yakni pemasangan trekbom di Desa Serut yang menyebabkan panserwagen Belanda hancur. Keberadaan pasukan TGP hanya sampai tahun 1950 tatkala pemerintah melakukan demobilisasi dan kemudian diikuti dengan pembubaran kesatuan TGP pada bulan September 1950. Untuk mengenang peran yang telah dimainkan oleh Pasukan TGP maka di Klangkapan yang merupakan markas selama Agresi Militer Belanda ke II itulah didirikan sebuah monumen, yang berupa stadion.