Kata ?gajah? dipakai dalam permainan ini, karena cara bermainnya meniru binatang gajah. Adapun kata ?telena? artinya apa tidak jelas. Tetapi bisa juga kata ? telena? ada hubungannya dengan kata ?tlale? yang berarti belalai. Anak-anak tiap mendengar kata gajah tentu ada asosiasinya dengan belalai, karena memang hanya gajahlah satu-satunya hewan yang memiliki belalai. Permainan ini termasuk permainan tradisional dan telah tua sekali umurnya. Permainan ini boleh dikatakan tidak mengalami perkembangan, sejak jaman dahulu hingga sekarang cara memainkannya sam saja, tidak mengalami perubahan dan perkembangan. Cara bermain permainan ini adalah anak-anak berkumpul pada halaman yang luas, dan kemudian mereka membuat kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 4 orang anak. Dapat 2 kelompok, dapat 4 kelompok. Masing-masing kelompok memilih atau menentukan siapa-siapa yang menjadi gajah bagian depan dan bagian belakang serta calon penunggangnya, setelah ditentukan maka bersiapkah masing-masing kelompok pada halaman sisi kiri dan halaman sisi kanan. Kedua kelompok akan saling merobohkan atau menatuhkan lawan hingga penunggang gajah jatuh ke tanah, cara merobohkannya hanya dilakukan dengan menarik, mendesak dan mendorong tidak menggunakan pukulan, merenggut rambut, menendang atau menyepak.