Oncit

-

permainan ini tidak membutuhkan perlengkapan.

Permainan oncit biasanya dilakukan oleh anak laki-laki yang mempunyai fisik cukup kuat dan bandel (tidak mudah menangis). Permainan dimulai setelah para calon pemain berkumpul. Para pemain itu kemudian melakukan undian untuk menentukan oncit yang dadi. Setelah dapat ditentukan pemain yang dadi maka permainan dimulai. Mula-mula semua pemain memegang bagian tubuh yang dadi, di antaranya adalah kaki kanan dan kiri., tangan kanan dan kiri, serta kepala bagian kanan dan kiri. Jika permainan dilakukan lebih dari enam orang, maka semua pemain tetap ikut terlibat dalam membuat pemain dadi pusing.Oleh sebab itu, jika kaki dan tangan sudah dipegang maka sisanya adalah bertugas menggoyang-goyangkan kepala. Misalnya jika pemain jumlahnya 6 (ABCDEF. Setelah ditentukan pemain dadi adalah F maka ABCDE bertugas memegang tubuh F. A dan B memegang bagian kaki, C dan D memegang bagian tangan, maka E bertugas menggoyang-goyangkan kepala F sampai dirasa pusing. Posisi pemain F ketika digoyang-goyangkan kepalanya adalah duduk telunjur dan telentang. Sebelum dimulai, pemain yang dadi ditanya tentang cara penyembuhan atau penyadarannya atau cara menyudahi permainan misalnya tabok, tepang, thothok atau cara lainnya. Pemain ABCD dalam memegang F dalam posisi jongkok, sedangkan E memegang kepala sambil menutup mata F dalam posisi emmbungkuk. Para pemain kemudian menyanyikan lagu oncita sambil menggoyangkan kepala F. Pada awalnya dilakukan dengan perlahan kemudian semakin kencang. Setelah F sempoyongan dan seperti ndadi maka pemain lainnya mulai mengeluarkan ejekan-ejekan untuk membangkitkan emosi F. Semua pemain harus mengeluarkan ejekan untuk memancing emosi F. Ada dua kemungkinan dalam melakukan oncitan. Pertama ada pemain yang dapat ditangkap dan kedua pemain yang tidak dapat ditangkap. Pemain yang dapat ditangkap jika setelah melalui pengejaran akhirnya ada pemain yang ditangkap maka pemain yang tertangkap tersebut mendapatkan hukuman dari pemain dadi yaitu ditabok, dijiwit atau lainnya dengan syarat tidak membuat sakit betulan maupun cacat fisik. Setelah ada pemain yang tertangkap maka pemain lain harus tanggap bila pemain yang tertangkap sudah kesakitan, kemudian F disadarkan dengan cara ditabok, tepang atau thothok. kemudian F menghentikan menyakiti pemain yang tertangkap. Pemain tidak tertangkap. Pemain dadi yang tidak dapat menangkap pemain lainnya dapat meminta mengakhiri permainan dengan mengatakan trima, bubar, uwis dan lainnya. Jika terjadi hal yang demikian maka pemain lainnya akan mengolok-olok pemain yang dadi tersebut sehingga bisa jadi menangis beneran.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-