Gangsingan
-
gangsing dari bluluk, nyamplung, bambu, kayu ataupun kaleng
Gangsingan bluluk: merupakan jenis gangsingan yang cukup sederhana dan mudah dibuat maupun didapat. Di daerah pedesaan, bluluk merupakan barang yang sangat mudah didapat. Agar bluluk dapat digunakan untuk bermain gangsingan maka harus dipilih yang masih segar, bulat pendek, dan warna hijau. Bluluk yang dipakai kemudian dibuang kelopaknya. Setelah itu ditengahnya dibuat lubang memakai lidi kemudian tali tangkai terbuat dari karet gelang ditancapkan ditekan dengnan lidi. Penancapan lidi diusahakan dalam dan kokoh. Tujuannya agar ketika diputar idak lepas. Karet yang dipilih bukan karet pentil karena karet jenis ini sulit diputar. Cara memainkan gangsingancukup sederhana, yaitu gangsingan diletakkan di tanah atau lantai yang datar. Ujung karet dipegang erat-erat kemudian diputar ke kanan searah jarum jam sekencang mungkin agar pilinan karet banyak. Setelah cukup rapat atau memilin kemudian diangkat dan bluluk akan berputar kencang. Jika permainan ini dijadikan perlombaan, maka penghitungan menang kalahnya hanya didasarkan pada lama gasing berputar.Gangsingan nyamplunglebih rumit daripada gangsingan bluluk. Gangsingan nyamplung ada dua jenis yaitu gangsingan buntet dan gangsingan berlubang. Gangsingan buntet maksudnya gangsingan yang hanya dibuat dua lubang lurus. Dua lubang itu digunakan sebagai poros untuk memasukkan lidi atau bambu kecil yang dibuat sebagai tangkai dan ujung. Jenis gangsingan itu jika dimainkan tidak berbunyi atau mengeluarkan suara. Jenis kedua adalah gangsingan yang berlubang, maksudnya selain dua lubang yang difungsukan sebagai poros maka ada satu lubang lagi yang berada di samping atau pinggir. Bentuk lubang itu dapat berupa lingkaran atau persegi. Fungsi dari lubang tersebut adalah agar ketika gangsingan diputar dapat berbunyi. Oleh sebab itu gangsingan nyamplung ini isi di dalam dikeluarkan sehingga tinggal kulit kerasnya saja (bathok). Cara memainkan jenis gangsingan ini sama saja, yaitu kedua telapak tangan diletakkan di tangkai atas. Setelah itu dengan sekencang mungkin lidi atau bambu poros dipilin tarik dengan posisi telapak tangan kanan ditarik ke belakang, Hal itu dimaksudkan agar pusaran gangsingan searah jarum jam. Cara penilaian permainan gangsingan buntet dan berlubang berbeda. Gangsingan buntet dinilai dari lama berputarnya. Jika dimainkan di tanah datar selain lama putaran penilaian dilakukan dari dengan cara melihat kedalaman lubang bekas untuk memusar atau berputar atau bahkan dapat menancap sehingga tidak roboh. Pada gangsingan berlubang penilaian dilakukan melalui lama berpuitar dan suara yang dihasilkan. Gangsingan kayu. Gangsingan ini pada bagian dasar diberi paku sebagai ujung berputar. Untuk memainkan gangsingan kayu pertama-tama melilitkan tali dari paku poros bawah menuju gasing sampai menutupi badan gasing lebih dari setengah. Jika memainkan dengan alat bantu sebagai peganganmaka lilitan dapat diteruskan hingga memenuhi badan gangsingan. Setelah lilitan cukup kemudian gangsing dilempar dengan cara mengejut (nyendal). Untuk memainkan gangsingan kayu ini dtaran yang dipakai hendaknya dataran yang keras atau lantai. Jika gangsingan dikompetisikan maka yang dinilai adlah kekuatan badan gasing itu. Gasing yang roboh, terpental bahkan pecah dinilai sebagai gasing yang kalah. Gangsingan bambu sampai saat ini masih banyak ditemukan di pasar tradisional maupun pedagang keliling dengan harga sekitar Rp. 5000. Permainan gangsingan bambu ini masih sangat dikenal oleh masyarakat. Pada jaman dahulu, bahan bambu yang digunakan memilih jenis bambu hyang indah dilihat seperti bambu wulung atau tutul. Namun sekarang banyak yang sudah menggunakan bahan pewarna untuk memperindah bambu. Cara memainkan gangsingan bambu cukup mudah yaitu tali pemutar dimasukkan ke bilah bambu yang digunakan sebagai pegangan memutar. Kemudian ujung tali dililitkan pada poros atas. Lilitan tali diusahakan jangan sampai menumpuk atau selip. Ini bertujuan agar ketika dilepas tali dapat lancar atau mudah. Lilitan sebaiknya tidak terlalu penuh, satengah lebih dari badan gasing, selain itu lilitan hendaknya dilihat posisi pembuatan kemiringan lubang. Untuk mendapatkan suara hendaknya lilitan ke arah dalam sehingga ketika diputar angin yang masuk menerpa kemiringan dan menimbulkan suara. Gangsingan ini dimainkan di dataran yang keras atau lantai. Jika dipakai dalam lomba maka yang dinilai adlah lama putaran dan dengungan yang dihasilkan. Gangsingan besi/kaleng terbuat dari kaleng bekas. Pada dasarnya cara bermainnya sama hanya saja yang membedakan adalah suara yang dihasilkan bukan melalui lubang tetapi dari benda yang dimasukkan ke dalam gangsingan tersebut. Biasanya berupa kerikil sehingga bunyi yang dihasilkan bergemerincing.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
-
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 28 September 2011 - 21:29:03 |