Watu gatheng
-
Batu kerikil yang berukuran sama dan rata berjumlah 5 buah. Arena berukuran 0,5 x 0,5 m di atas tanah atau di lantai.
Permainan gatheng terdapat 4 macam yaitu gatheng gapuk, gatheng tandheg, gatheng brojol, dan gatheng rante. Tiga jenis terakhir sudah tidak dimainkan lagi. Permainan gatheng gapuk adalah sebagai berikut: menyediakan 5 buah kerikil, kemudian hompimpah dan hompingsut untuk mementukan urutan bermain. Pemain yang kalah sendiri maka akan bermain terakhir sedangkan yang menang pertama akan bermain pertama kali. Setelah itu mengambil tempat duduk sesuai urutan dan sesuai arah jarum jam. Apabila A mati maka yang melanjutkan B, bila B mati maka dilanjutkan C, begitu seterusnya. Pertama-tama A menyebar kerikil diusahakan tidak ada yang melekat. Selanjutnya A mengambil 1 kerikil dan dilemparkan ke atas, selama kerikil masih dia atas, tangan sambil mengambil kerikil lainnya. Bilamana tidak bisa menangkap kerikil yang dilempar atau ketika mengambil kerikil lainnya tangan menyentuh kerikil yang di bawah maka A mati. Tahap berikutnya dinamakan saku garo. Yang dimaksud saku garo adalah: pertama A mengambil kerikil yang letaknya paling jauh dari keempat kerikil lainnya. Kemudian kerikil tersebut dilemparkan keatas, ketika erikil masih di atas, A mengambil 2 kerilik sekaligus yang letaknya berdekatan dari kerikil yang tadi dilemparkan ke atas. Setelah kerikil yang dilempar ke atas berhasil ditangkap, 2 kerikil yang tadi diambil diletakkan kembali dan kerikil yang tadi dilembar kembali dilempar ke atas sembari mengambil 2 sisa kerikil lainnya. Tahap selanjutnya disebut dengan saku galu , yaitumenyebar kembali 5 kerikil, 1 kerikil dilempar ke atas, smbil tangan mengambil 3 kerikil sekaligus. Setelah kerikil ditangkap, 3 kerikil diletakkan kemudian melempar lagi 1 ke atas dan sembari mengambil kerikil yang tersisa. Ketika berhasil menangkap kerikil yang dilempar, kemudian dilanjutkan dengan saku gapok yaitu keempat kerikil disusun sedemikian rupa dan 1 kerikil dilempar kembali keatas, lalu mengambil 4 kerikil yang disusun dan menangkap kerikil yang dilempar. tahap selanjutnya adalah saku umbul caranya memegang kelima kerikil dalam 1 tangan, 1 kerikil dilempar ke atas dan disusul kerikil lainnya, bila semua kerikil dapat ditangkap maka dilanjutkan dengan saku garuk. Yaitu melemparkan 1 kerikil kemudian sambil mengambil 4 kerikil sekaligus dan menangkap kerikil yang dilempar. Apabila berhasil maka dapat dilanjutkan dengan saku dhulit. Kelima kerikil dipegang satu tangan kemudian 1 kerikil dilempar ke atasdan yang lainnya tetap digenggam. Jari telunjuk menjawil tanah lalu menangkap kerikil yang dilempar tadi. Apabila semua langkah dalam permainan dapat berhasil, maka pemain mendapatkan sawah. Untuk perjanjian sawah ditetapkan berdasarkan perjanjian semula. Dalam akhir permainan ini pemain mendapatkan hukuman yang disebut ganjeng. Yaitu peserta yang kalah kakinya diselonjorkan dan lutut kiri dipukul-pukul dengan tangan kiri oleh semua pemain yang menang, dan yang kalah ditutup matanya. Tangan kanan pemain memyembunyikan kerikil di tempat yang sukar diketahui. Pada saat memeukul pelan lutut pemain yang kalah, pemain lainnya sembari menyanyikan lagu genjeng bersama-sama. Sesampainya pada kata carang madu, tangan kanan yang memegang kerikil diacungkan dan tutup mata dibuka disuruh menebak jumlah kerikil di dalam genggaman, apabila tebakan benar, boleh meneruskan permainan, kalau salah dihukum lagi.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
-
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 28 September 2011 - 21:29:03 |