Hendra Gunawan
Bandung
11 Juni 1918
Seni Rupa
Hidup
-
Yogyakarta
-
(tidak diinput)
-
-
-
Dusun Jalan
SMP Pasundan.
-
Tingkat Provinsi dan Nasional
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
Hendra juga pernah menjadi anggota Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA)
di bawah pimpinan Soekarno, Moh. Hatta, dan K. H. Mas Mansyur. Melalui
organisasi itu ia ikut berjuang untuk rakyat melalui poster dan lukisan
propaganda semangat kemerdekaan. Salah satu karyanya pada masa ini
adalah lukisan “Pengantin Revolusi”. Ketika masa pasca kemerdekaan, Hendra
terlibat dalam proses berdirinya Sanggar Pelukis Rakyat di Yogyakarta pada
1947. Ia dan Affandi adalah penggagas sanggar yang telah menghasilkan
beberapa seniman ternama, antara lain Fajar Sidik dan Edhi Sunarso. Pendirian
sanggar ini juga dilatarbelakangi oleh perbedaan pendapat antara Hendra
dengan Sudjojono soal distribusi subsidi bulanan. Maka, Hendra dan Affandi
memutuskan untuk memisahkan diri dari Seniman Muda Indonesia (SIM) dan
pergi ke Yogyakarta mendirikan Sanggar Pelukis Rakyat.
Sejak 1957 Hendra telah menjadi aktivis Lembaga Kebudayaan Rakyat
(LEKRA). Hal ini membuatnya dipenjara oleh Orde Baru tanpa masa percobaan,
setelah tragedi 1965. Ia dibebaskan pada 1978, dan memutuskan untuk tinggal
di Bali. Seniman dengan tema karya seputar keseharian rakyat ini wafat di
Denpasar pada 17 Juli 1983. Kehidupan Hendra dalam berkesenian dituliskan
dalam sebuah buku berjudul “Hendra Gunawan: A Great Modern Indonesian
Painter” (2001)
| Tahun Data | : | 2019 |
| Terakhir Update | : | 16 Desember 2019 - 08:05:56 |