Christophorus Subakdi Soemanto
Solo
29 Oktober 1941
Budayawan
Hidup
-
Lokasi tidak diketahui
Lokasi tidak diketahui
Lokasi tidak diketahui
Pendidikan formalnya di Jurusan Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada diselesaikan pada tahun 1977 dan pada tahun 1982 mengikuti American Studies Program di Universitas Indonesia. Bakdi kemudian menyelesaikan program pascasarjana di UGM pada tahun 1985 dan meraih gelar doktor ilmu sastra dari kampus tersebut pada tahun 2002.
Selain dikenal sebagai dosen dan penggiat kebudayaan, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Kesenian Yogyakarta (1979-1989), sering diundang sebagai tenaga ahli teater dalam pertemuan Teater ASEAN di Singapura (1990) atau pertemuan SPAFA-ASEAN (1991, 1992 di Bangkok; dan 1993 di Singapura). Selain mengajar di beberapa kampus di Yogyakarta dan Solo, Bakdi pernah menjadi redaktur majalah Basis, Ketua Dewan Kesenian Yogyakarta, dan kolumnis Kedaulatan Rakyat. Bakdi adalah satu dari sedikit kritikus teater Indonesia.
-
-
Dia putra tunggal dari keluarga aristokrat Kasunanan Mangkunegaran Surakarta. Dia seorang otodidaks dalam teknik listrik dan melukis, sekolah di negeri Belanda dalam bidang hukum
menikah dengan Lana Anini Indrayanti dan dikaruniai tiga orang anak
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
prestasi :
Di ranah sastra, Bakdi menghasilkan sejumlah puisi dan cerita pendek. Beberapa karya sastranya yang pernah dibukukan, seperti kumpulan cerpen Dari Kartu Natal ke Doktor Plimin (1979). Kajian sastranya yang pernah dibukukan adalah Sapardi Djoko Damono, Karya dan Dunianya (2006) dan Sri Sumarah, Pariem dan Bu Bei (2008). Di balik semua kegiatannya yang begitu banyak, ia tidak pernah meninggalkan hobinya yaitu mengarang. Federasi Teater Indonesia (FTI) menobatkan Bakdi Soemanto, penulis dan dosen Universitas Gadjah Mada itu sebagai “Tokoh Teater 2013”. Penganugerahan FTI Award 2013 itu berlangsung di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, 20 Desember 2013.
Bakdi adalah peraih FTI Award kedelapan. Sebelumnya, federasi yang berdiri Desember 2004 ini telah menganugerahi tujuh tokoh lain saban tahun. Yakni W.S. Rendra (2006), Putu Wijaya (2007), Nano Riantiarno (2008), Slamet Raharjo Djarot (2009), Wisran Hadi (2010), Saini K.M. (2011), dan Rahman Arge (2012). Selain itu, pada bulan April 2011, bertempat di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM, Yasayo (Yayasan Sastra Yogya) bekerja sama dengan KMSI juga telah menganugerahkan Hadiah Sastra Yasayo kepada Soebakdi Soemanto atas prestasi yang dicapai di bidang kepakaran ilmu sastra
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 13 Desember 2019 - 14:12:33 |