Murdianto
-
31 Desember 1989
Pemangku Adat Upacara Suran mBah Demang
Hidup
-
Sleman
Gamping
Banyuraden
-
Pemangku Upacara Adat Suran mBah Demang
-
-
Murdianto memiliki paman bernama Ki Juru Permono.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
Murdianto
“Pemangku AdatUpacara Suran mBah Demang”
“Oleh sebab panggilan, bahwa manusia harus berguna dan bermanfaat bagi sesame, saya menyerahkan diri saya jika memang masih diminta, saya akan menjadi pemangku adat mBah Demang untuk kebaikan”
Pelaku PelestariUpacara Adat Suran mBah Demang
Dusun Modinan Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman
KESETIAAN kepada pepundhen, menjiwai laku hidup Murdianto.Kesuntukannya dan totalitasnya menyangga Upacara Adat Suran mBah Demang Cokrodikromo karena wasiat dan warisan Ki Juru Permono, bapa pamannya untuk menjadi penerusnya dalam upacara adat ini.Sejak 1996, sepeninggal Ki Juru Permono, Murdianto harus mau menyangga beban moril, spirituil, dan materiel dalam memelihara dan pengembangkan Suran mBah Demang. Memang, sebelum meninggal Ki Juru Permono sudah sering melibatkan Murdianto dalam persiapan dan proses Suran mBah Demang.
Ki Juru Permono sendiri bukan keturunan mBah Demang Cokrodikromo.Namun ajaran dan laku hidup Demang Cokrodikromo menjadi anutan yang perlu dipelihara.Nilai ajaran hidupnya, serta kedermawanannya terhadap sesama membuka ruang ingatan masa lampau.Ki Juru Permono yang seorang spiritualis, mengerti betul pesan moral dan nilai luhur mBah Demang. Bersama-sama sanak keturunan Demang Cokrodikromo, Ki Juru Permono menyertai dan memperkuat kebutuhan adat dan spiritualitas Upacara Adat Suran mBah Demang (diperkirakan sejak 1909), setiap malam tanggal 8 bukan Sura dalam penanggalan Jawa. Murdianto sangat menghayati ajaran kebaikan Demang Cokrodikromo yang diwariskan kepada anak keturunan dan masyarakat.Ajaran kebaikan soal kerelaan berderma, menolong sesama, menjadi nilai-nilai hidup mulia yang mendorong Murdianto sekuat tenaga mengampu dinamika adat Surat mBah Demang. Modal besar Murdianto: tekad.
Murdianto, menerima amanah untuk meneruskan, memelihara dan mengembangkan upacara adat tersebut. Ilmu batin dalam kedalaman hati, ngelmu spiritualitas adat Jawa, dan keterampilan teknis adat yang diberikan oleh Ki Juru Permono menjadi bekal ketekunannya memelihara dan mengembangan Upacara Adat Suran mBah Demang. Murdianto menggerakkan sumber daya yang dimilikinya, setiap kali datang persiapan pelaksanaan upacara. Selain tata cara prosesi, doa-doa yang dilantunkan, dan pelaksanaan pada hari-hari yang ditentukan, Murdianto juga harus menyiapkan peralatan yang banyak, uba rampe yang tidak sedikit, manajemen upacara yang berurutan sambung sinambung, serta pencermatan agar upacara memiliki daya manfaat bagi warga masyarakat. Murdianto juga mengerahkan dan mengarahkan dukungan masyarakat adat di Modinan dan Patran serta sekitarnya.Baginya, dukungan warga menjadi modal penting perlindungan upacara adat.Karena itu, prosesi adat, kirab budaya, dan ekspresi budaya Suran mBah Demang selalu menjadi perhatian Murdianto.Bisa dibilang, untuk kepentingan adat Suran mBah Demang, Murdianto benar-benar “nggetih”.
Sejak 1996 saat “mewarisi” peran pemangku adat Upacara Suran mBah Demang, Murdianto atau biasa dipanggil Murdi, yang dalam kalangan pelaku budaya sering dipanggil Ki Murdha Puspita, tidak hanya memiliki peran khusus sebagai pemangku adat Suran mBah Demang, tetapi juga punya peran dalam masyarakat Banyuraden. Murdi kini juga Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Banyuraden.Aktif di Koperasi PATAGA dan KUD Gamping.Anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) dan Ketua Yayayan Amongsiwi dan Pembina Bergada Rakyat Widya Pramono.Meski begitu, Murdianto adalah pribadi sederhana yang tak suka menonjol sehingga aktivitasnya kebanyakan dilakukannya dengan “diam tapi melangkah”.Murdianto pula yang terus berupaya mengkomunikasikan Suran mBah Demang ke berbagai pihak.Pada tahun 2016 Upacara Adat Suran mBah Demang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari DIY oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. ***
Purwadmadi
| Tahun Data | : | 2019 |
| Terakhir Update | : | 10 Januari 2019 - 09:16:27 |