GAMBAR

VIDEO

Koordinat UTM: 7.844868 110.336515

Tahun 1979 selain menempuh studi di ASDRAFI, ia masuk Teater Alam Yogya pimpinan Azwar AN. Karir kesenimanannya tertopang dengan aktivitasnya sebagai wartawan dan aktif menulis tentang seni budaya di harian KR maupun SKM Minggu Pagi. Pernah terlibat dalam pendirian kelompok ataupun organisasi teater, antara lain di teater Wijaya Kusuma Bantul (1984), Sanggar Studi Sastra dan Teater Sila, Paguyuban Teater Bantul keduanya tahun 1985. Bersama Moorti Purnomo, Masroom Bara, Senny Saleh dan Yudiaryani mendirikan Kelompok Bintang Mataram pada tahun 1996. Naskah-naskah drama yang pernah dihasilkan Daru antara lain “Ontranontran Wukirmalelo” (1993), “Babon Mardika” (1994) dan naskah monolog “Suara-suara Nurani” yang dipentaskan Yoyok Aryo dalam Temu Seni Taman Budaya se-Indonesia di Makassar. Naskah “Kasih Ibu” yang merupakan adaptasi dari naskah “Mother” pernah dipentaskan di Purna Budaya dan TVRI Yogyakarta oleh Kelompok Bintang Mataram. Konsistensi berkesenian Daru Maheldaswara terbukti terus berjalan meskipun banyak aktivitas lainnya. Misalnya ia juga pernah menyutradarai naskah “Pelabuhan” karya Abdul Hadi WM dipentaskan di Taman Budaya Yogyakarta. Ia juga kerap terlibat dalam sejumlah acara pembacaan puisi di berbagai tempat misalnya di Tembi Rumah Budaya. Pendidikan partisipatoris seni dan budaya yang berbasis kemasyarakatan juga menjadi perhatiannya, misalnya dengan keterlibatannya di Masyarakat Tradisi Bantul. Ia juga kerap menjadi narasumber yang terkait dengan diskusi sastra dan budaya.   Selain aktif menulis puisi, artikel, esai dan skenario, ia juga aktif mengelola LHM Media Solo. Aktivitas lain adalah sebagai anggota redaksi Jurnal Kebudayaan Dewan Kesenian Bantul "Selarong". Tahun 2005 Daru mendirikan Agsima, sebuah lembaga yang khusus membuat film dokumentasi tentang pertanian dan perkebunan.