GAMBAR

VIDEO

Bobit Santosa, seniman ini lahir di Sleman, 21 Januari 1962. Bobit Santosa menyukai musik sejak kecil. Dia membentuk band waktu di SMA 6 Yogyakarta yang diberinya nama Depaster (Depan Pasar Terban). Pengalaman bermusiknya memang tertempa karena spirit hobi dalam pergaulan, bersama teman-teman sebayanya. Lulus SMA ia memutuskan untuk bergabung pada grup kesenian Kua Etnika yang berpusat di Padepokan Bagong Kussudiardja. Dia memainkan keyboard dan sejumlah alat musik lainnya. Di samping bermusik dia sempat juga bergabung dengan Teater Gandrik walaupun tidak begitu lama. Tahun 1994 dia hengkang dari Kua Etnika. Tahun 1995 Bobit bergabung dengan Komunitas Musik Kiai Kanjeng setelah direkrut oleh Emha Ainun Nadjib dan kawan-kawan. Di grupnya yang baru itu, Bobit pernah pentas di berbagai tempat, salah satunya di Colloseum Concert Hall, Roma, Italia (2005) untuk memperingati Kematian Paus Paulus II. Selain di Roma, bersama grupnya, Bobit pernah juga melakukan pementasan di Inggris, Australia dan Malaysia serta berbagai daerah di Nusantara. Hingga saat ini, 2019, Bobit masih terus eksis di komunitas musik Kiai Kanjeng. Ia terus ikut dalam pementasan musik Kiai Kanjeng yang digelar di banyak tempat di Indonesia hingga luar negeri. Posisinya tetap memperkuat di bidang aransemen musik melalui keyboard. Spesialisasi penguasaan alat musik keyboard ini menjadi ciri eksistensi bermusik Bobit. Ia pun telah berhasil menjadi seorang profesional di bidangnya.  Sempat bergabung dengan Komunitas Suara Ratan (KSR), ia pun pernah membentuk sebuah kelompok musik humor yang diberi nama 5758 (Maju Mapan) bersama sejumlah musisi terkenal Yogyakarta. Bobit banyak terlibat dalam pembuatan album Kiai Kanjeng, seperti “Tombo Ati” (Album I), yang antara lain memuat lagu “Lir-Ilir” dan “Salawat”. Bobit yang mengidolakan Pink Floyd ini juga pernah menggarap ilustrasi musik untuk film. Salah satunya adalah serial Mbangun Desa yang ditayangkan TVRI Yogyakarta.