Agustina Ponijah
Bantul
17 Agustus 1948
Kethoprak
Hidup
-
Bantul
Kasihan
Tamantirto
Ototidak
Pemain Kethoprak : (1) Krido Mudho Widodo; (2) Irama Masa; (3) Budi Rahayu; (4) Sapta Mandala; (5) R
Tingkat Desa
-
Suami : Ign. Wahono (seniman ketoprak)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
Berada pada koordinat 7 830929 110 337676. Berstatus aktif.
Seniman yang lahir di Bantul 17 Agustus 1948 ini, dikenal menggeluti dunia seni ketoprak. Ia berkiprah di dunia ketoprak salah satunya karena terpacu dengan dorongan suaminya Ignatius Wahono. Kultur ketoprak di dalam kehidupannya terbentuk karena di desanya kerap ada pementasan ketoprak dan juga wayang orang. Ketekunannya di dunia ketoprak tertempa di antaranya melalui berbagai kelompok ketoprak misalnya saja Krido Mudho Widodo, Irama Masa, Budi Rahayu, Sapta Mandala, dan lainnya. Kemampuannya eksis di dunia ketoprak terfasilitasi oleh RRI pada 1983 membuatnya semakin dikenal luas. Tidak salah ketika ia memutuskan studi hanya sampai sekolah dasar karena jalan hidup sebagai pemain ketoprak sudah cukup membuatnya mampu mandiri. Keberadaan dirinya sebagai perempuan yang intens bermain ketoprak membuatnya cepat dikenal masyarakat. Apalagi waktu itu ketoprak merupakan salah satu jenis hiburan rakyat yang mudah dijumpai. Jadilah, ia semacam idola yang ditunggu warga untuk tampil. Kepeduliannya pada seni ketoprak membuatnya terus berjuang menghidupkan kesenian ini dari kampung ke kampung. Apalagi kelompok ketoprak pada zaman dulu dikenal mampu menunjukkan kekhasan atau ciri masing-masing yang menonjol. Antara satu dengan lainnya saling mempertahankan ciri pementasan. Misalnya saja karakter pemain antagonis. Biasanya, kelompok ketoprak akan menonjolkan karakter pemain tersebut sehingga selalu dirindukan oleh publik. Agustina Ponijah termasuk seniman yang mampu mempertahankan citra positif dalam mengarungi zaman. Keterbatasan dalam mengembangkan dunia ketoprak tetap membuatnya mampu berkiprah semaksimal mungkin dan menunjukkan integritas yang patut mendapatkan apresiasi memadai. Ia pun selalu mau menerima masyarakat yang mau belajar padanya mengenai ilmu seni peran ketoprak. Kepada anak muda yang datang menimba ilmu ia selalu membuka diri dengan baik. Dunia tobong ketoprak mampu mematangkan dirinya mencapai harga diri yang bermartabat. Ia memang selalu berkomitmen menjaga dan melestarikan dunia ketoprak sepanjang hayat terus dikandung badan. Tak segan ia mengarungi perjuangan secara berkeliling dari desa ke desa.
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 12 Desember 2019 - 14:52:45 |