Pelaku Sejarah

Franciscus Georgius Josephus Van Lith


Data Diri

Franciscus Georgius Josephus Van Lith

Hidup

Oirschot, Belanda

17 Mei 1863

-

-

-

Tempat Tinggal

Lokasi tidak diketahui

Lokasi tidak diketahui

Lokasi tidak diketahui

-

Dusun Jalan

Sejarah Perjuangan

Kolonial Belanda

Tokoh pendidikan pada masa kolonial Belanda

Tingkat Provinsi

Franciscus Georgius Josephus Van Lith atau seringkali disingkat sebagai Frans van Lith adalah seorang imam Yesuit asal Oirschot, Belanda yang meletakkan dasar karya Katolik di Jawa, khususnya Jawa Tengah. Ia membaptis orang-orang Jawa pertama di Sendangsono, mendirikan sekolah guru di Muntilan, memperjuangkan status pendidikan orang pribumi dalam masa pendudukan kolonial Belanda. Ia ditempatkan di Muntilan sejak 1897. Ia menetap di Desa Semampir di pinggir Kali Lamat. Pada 14 Desember 1904 Van Lith membaptis 171 orang desa dari daerah Kalibawang di Sendangsono, Kulon Progo. Peristiwa ini dipandang sebagai lahirnya Gereja di antara orang Jawa dimana 171 orang menjadi pribumi pertama yang memeluk Katolik. Lokasi pembaptisan ini yang sekarang menjadi tempat ziarah Sendangsono.

Di desa kecil Semampir ia mendirikan sebuah sekolah desa dan sebuah bangunan gereja. Saat itulah ia memulai kompleks persekolahan Katolik di Muntilan, mulai dari Normaalschool pada tahun 1900, sekolah guru berbahasa Belanda atau Kweekschool tahun 1904 dan kemudian pendidikan guru-guru kepala pada tahun 1906. Sekolah guru untuk penduduk pribumi Jawa ini bisa dimasuki oleh anak Jawa dari mana pun, dari agama apa pun. Awalnya memiliki murid 107 orang, 32 di antaranya bukan Katolik.

Pada tahun 1911 dibuka secara resmi seminari (sekolah calon pastor) pertama di Indonesia karena sebagian di antara lulusannya ingin jadi pastor. Satu di antaranya Mgr A Soegijapranata SJ (1896- 1963), yang kemudian menjadi Uskup Keuskupan Agung Semarang, uskup pertama pribumi.

Gereja kecil dan sekolah desa Semampir kemudian berkembang menjadi satu kompleks gedung-gedung yang pada tahun 1911 dinamai Kolese Franciscus Xaverius. Tahun 1948, kompleks sekolah ini dibakar. Lewat pendidikan sekolah di Muntilan menghasilkan tokoh politik Katolik seperti Kasimo, Frans Seda, dan sejumlah tokoh lain. Kelak sekolah ini dikenal sebagai SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Magelang.

Di Klaten Van Lith berusaha mendirikan HIS. Mula-mula pengajuan izin pendirian sekolah HIS di Klaten ditolak oleh Asisten Residen dengan alasan di Klaten telah berdiri HIS Protestan. Karena penolakan itu maka Pastur Van Lith mengajukan permohonan langsung kepada residen Surakarta. Permohonannya dikabulkan, sehingga pada tahun 1920 HIS Kanisius Klaten didirikan dan kegiatan pembelajaran dilaksanakan di rumah penduduk. Van Lith memperjuangkan pendidikan bagi para pribumi. Ia mengusahakan pengiriman mahasiswa-mahasiswa pribumi ke perguruan tinggi di Belanda dan menganjurkan Yesuit agar mendirikan kolese-kolese untuk pendidikan setara AMS.

-

Lokasi tidak diketahui

Lokasi tidak diketahui

Lokasi tidak diketahui

DusunJalan

Gambar/ Video
GAMBAR

Tidak ada gambar.


VIDEO

Tidak ada video.

Keterangan Tambahan

-

Tahun Data : 2019
Terakhir Update : 05 Desember 2019 - 10:45:16