Organisasi Seni Pertunjukan

Malem Seton


General

Malem Seton

Aktif

Klasik

Tari

Bedoyo

00 0000

Hamzah Hendro Sutikno

-

Lokasi

Yogyakarta

Gondomanan

Ngupasan

-

-

-

Dusun Jalan Jl. Jend. A Yani No. 9 Yogyakarta

Keterangan Lain

-

-

Ada

Tidak Ada

Tidak Ada

-

Tidak Ada

Milik Sendiri

Hamzah Batik

Milik Sendiri

Sedang

-

-

-

-

-

-

-

-

Gambar/ Video
GAMBAR

Tidak ada gambar.


VIDEO

Tidak ada video.

Keterangan Tambahan

Paguyuban seni Malem Seton adalah sanggar seni yang diprakarsai dan dipimpin oleh Hamzah Hendro Sutikno. Pada sanggar ini diajarkan seni tari klasik semacam bedhaya. Salah satunya ialah Bedhaya Kotabaru Beksan Bedhaya Ngadilaga (Bedhaya Kotabaru) menceritakan Pertempuran Kotabaru 7 Oktober 1945, ketika rakyat Yogyakarta berusaha mempertahankan kemerdekaan RI dari pendudukan penjajah bangsa Jepang yang masih bersenjata dan bermarkas di Kidobutai Kotabaru Yogyakarta. Pada akhirnya tentara Jepang dapat dipukul mundur oleh segenap pejuang rakyat Yogyakarta. Para pahlawan yang gugur di medan laga Kotabaru adalah F.M.Noto, Abubakar Ali, Soeroto, A.Jajuli, Wardani, Sabirin, I Dewa Nyoman Oka, Juwadi, Saleh, Ngadikin, Soedjijono, Sarwoko, Soebarman, Djohar, Soeparmo, Kalipan, Soenardjo, Atmo Soekarto, Trimo, Djasman, dan Soepadi, kemudian dijadikan nama jalan yang ada di kawasan Kotabaru Kecamatan Gondokusuman. Gending iringan untuk prosesi masuk dan keluar /kapang2 majeng & mundur adalah Gendhing Kotabaru Plg.Brg. Kendangan Sabrangan, atau Gati/Mars Kotabaru yang sudah dikomposisi pada 6 Oktober 2007, sedangkan iringan beksan bedhayanya adalah Gendhing Ngadilaga, Plg.Brg. Kendangan Sarayuda, karya KRT Wiroguno yang disusun pada tahun 1922. Beksan dengan jumlah penari 9 orang ini berkostum mekak dengan pita, berkain seredan, dengan paes ageng, menggunakan properti pistol mainan.

 

 

 

Tahun Data : 2019
Terakhir Update : 10 Mei 2017 - 00:01:03