Perkawinan di Lingkungan Kraton Yogyakart
-
Pernikahan
-
Untuk memenuhi kebutuhan seksual secara haq, mendapatkan dan memelihara keturunan yang saleh; memperoleh kebahagiaan, ketentraman, cinta dan kasih sayang; menjaga diri dari perbuatan yang dilarang tuhan; menumbuhkan rasa tanggung jawab.
-
Upacara pernikahan di Kraton Yogyakarta adalah upacara yang sakral. Berikut urutan pelaksanaan upacara pengantin di Kraton Yogyakarta. Yang pertama adalah penantum pengantin, upacara ini diadakan untuk menanyakan apakah calon pengantin wanita bersedia dikawinkan atau tidak. Pertama, tingkat intern (dalam keluarga sendiri), kemudian acara Lamaran, sebelum upacara perkawinan, terlebih dahulu dilaksanakan khitbah (meminang). di kalangan kraton Yogyakarta, peminangan dilakukan dengan mengirim utusan dari pihak keluarga laki-laki kepada pihak keluarga perempuan. setelah dilamar dilanjutkan dengan persiapan berikutnya, yaitu upacara peningsetan, tetenger, bingkisan perkawinan, setelah acara lamaran dilanjutkan dengan Majang dan Tarub, proses mendirikan tarub ini didahului dengan memasang bleketepe di atas pintu tarub, dengan harapan agar melaksanakan upacara perkawinan dapat berjalan dengan selamat. pemasangan bleketepe oleh ayah pengantin wanita dengan menggunakan tangga dan yang memegangi tangga adalah ibunya. setelah itu dilanjutkan dengan acara Siraman, dilakukan pada pukul 10.00-15.00, sehar sebelum panggih manten, atau bertemunya pengantin . kemudian dilanjutkan lagi dengan acara Midodareni, lenggahan midodareni ini adalah berkumpul sambil duduk bersantai pada saat midodareni dihadiri oleh para pangeran, bupati, putri-putri dan diselenggarakan pada malam hari, tempatnya di pendapa kesatriyan. setelah acara midodareni kemudian dilanjutkan dengan acara Ijab Kabul, ijab kabul atau akad nikah, yaitu pernyataan adanya hubungan pengantin antara mempelai lelaki dengan mempelai wanita yang dilakukan di hadapan dua orang saksi laki-laki dengan menggunakan kata ijab dan kobul. setelah acara ijab kabul selesai maka dilanjutkan denga Dhoup, dhoup adalah upacara pertemuan secara resmi secara adat tradisional kedua pengantin. setelah acara dhoup dan semua prosesi didalam nya sudah dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan acara Lenggahan Ageng, lenggahan agengn merupakan acara resepsi besar-besaran sebagaimana kelaziman dalam acara resepsi pengatin. setelah acara lenggahan ageng seleseai maka dilanjutkan denga Jangan Menir, jangan menir merupakan masa kembalinya pengantin ke rumah masing-masing.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
-
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 30 Oktober 2013 - 13:07:11 |