Upacara Adat

Tradisi Suran Modinan


General

Tradisi Suran Modinan

-

Aktif

Komunitas Desa Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta

-

-

-

-

Penetapan WBTB
Kabupaten

-

-

-

Provinsi

-

-

-

Nasional

-

-

-

Internasional

-

-

-

Penghargaan
Kabupaten

-

-

-

Provinsi

-

-

-

Nasional

-

-

-

Lokasi

Sleman

Gamping

Banyuraden

Dusun Modinan Jalan

-

-

-

Keterangan Lain

-

-

Tidak Ada

Tidak Ada

Tidak Ada

-

Tidak Ada

-

Dusun Modinan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

-

Milik Sendiri

-

-

-

-

2001 - 3000

Masyarakat, Pemerintah

Asrah, Demang Dowangan, Demang Cokrodikromo, 

-

-

Asal mula upacara adat Suran Modinan adalah sebagai berikut di masa lalu ada seorang bekel mempunyai seorang anak yang sangat nakal bernama Asrah. Atas kehendak ayahnya anak ini kemudian dititipkan pada Demang Dowangan, dengan maksud agar diasuh dan dibimbing. Di rumah Demang Dowangan, Asrah diberi tugas menggembalakan itik. Setiap pulang dari menggembalakan, diwajibkan untuk membawa satu ikat kayu bakar. Pekerjaan  ini oleh Asrah dapat dilakukannya dengan baik. Setelah dewasa ia suka melakukan tapa selama berbulan-bulan. Suatu ketika, saat bertapa, ia bertemu dengan seseorang yang memberinya sebuah kitab. Setelah itu, Asrah menjadi orang  sakti, dengan kesaktiannya ia bisa menumpas kejahatan. Oleh karena jasanya menumpas kejahatan, ia oleh Belanda  diangkat menjadi mandor perkebunan pabrik gula di daerah Demak Ijo. Di kemudian hari ia dikenal sebagai Demang Cokrodikromo. Dalam kehidupan sehari-hari, Demang Cokrodikromo selalu melakukan laku prihatin, tidak makan garam. Setiap malam hari ia melakukan tapa bisu mengelilingi rumah. Ia mandi hanya setahun sekali, yaitu pada tanggal 7 malam 8  bulan Sura di sumur belakang rumahnya. Demang Cokrodikromo juga suka memberi hidangan pada tamu yang datang padanya, hidangan khasnya adalah kendhi ijo; nasi dilengkapi lauk pauk berupa sayur tholo dan gudhangan bumbu tumbuk, yang dibungkus dengan daun pisang berwarna hijau. Kebiasaan Ki Demang kemudian dilestarikan oleh anak cucunya. Masyarakat berdatangan dari berbagai daerah ke sumur peninggalan Ki Demang dengan harapan mendapat berkah.

 

Dinamakan upacara adat Suran Modinan karena upacara ini selalu dilaksanakan setiap tahun pada bulan Sura. Upacara adat ini dilaksanakan di  sumur bekas tempat mandi Ki Demang Cokrodikromo yang terletak di Dusun Modinan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Upacara adat suran Modinan dilaksanakan setiap bulan Sura, pada tanggal 7 tengah malam menjelang tanggal 8 Sura. Dilaksanakan pada tengah malam, karena dipercaya pada masa dahulu  Ki Demang juga melakukannya di tengah malam setelah mendapatkan wangsit. Upacara adat Suran Modinan dilaksanakan untuk menghormati sesepuh atau leluhur desa Modinan yaitu Ki Demang Cokrodikromo. Selain itu masyarakat yang hadir ingin mendapatkan berkah dan kesehatan dengan mandi di sumur peninggalan Ki Demang Cokrodikromo.

 

Gambar/ Video
GAMBAR

Tidak ada gambar.


VIDEO

Tidak ada video.

Keterangan Tambahan

-

Tahun Data : 2019
Terakhir Update : 14 November 2018 - 23:11:52