Upacara Adat Sadranan Wonosadi
-
Aktif
Masyarakat Desa Beji
-
1000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Gunungkidul
Ngawen
Beji
Dusun - Jalan -
-
-
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
-
Tidak Ada
setahun sekali sehabis panen padi sawah (Senin Legi)
Hutan Adat Wonosadi
-
-
Baik
Gamelan, Ubarampe, Sesaji
Milik Sendiri
Sedang
1001 - 2000
Masyarakat, Pemerintah, Sponsor
-
Mengucap syukur kepada Tuhan
Syukuran atas hasil panen
Upacara Sadranan Wonosadi diadakan setahun sekali sehabis panen padi sawah.Sejak jaman dahulu sampai sekarang upacara tersebut belum pernah lowong setiap tahun mesti dilaksanakan oleh masyarakat se Desa Beji dan dipimpin oleh Kepala Desa Beji dan tokoh adat. Untuk hari pelaksanaannya harus mengambil hari Senin Legi atau Kamis Legi,. Adapun kewajiban setiap Kepala Keluarga Desa Beji harus membuat sesaji dan dibawa ke Hutan Wonosadi, yaitu Nasi Tumpeng dengan panggang ayam, atau nasi liwet dengan lauk pauk; sambel gepeng, gudeg, pencok, dan gudhangan. Semua itu diarak ke tengah Hutan Wonosadi bersama secara arak- arakan.Sampai ke tengah hutan diterima juru kunci dan diikrarkan.Setelah itu lalu dibagikan kepada pengunjung yang membutuhkan untuk “Ngalap” berkah. Biasanya meriah dan dikunjungi banyak orang baik dari desa Beji maupun dari lain daerah.
Setelah ritual, masyarakat menghibur diri dengan Rinding gumbeng, gejoh Lesung, Reog, Jatilan, Terbang dan Gedrug serta Tari-tarian.
|
Jalan Upacara Upacara Adat Sadranan adalah :
Tradisi napak tilas Ki Onggo dan Ki Loco di Lembah Ngenuman puncak Wonosadi dilakukan setahun sekali setelah panen padi di Hari Senin atau Kamis Legi. Adapun rangkaian kegiatannya adalah :
Adapun Rangkaian Sadranan tersebut :
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
-
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 09 Desember 2019 - 13:05:21 |