Luaran / Bersih Desa Taruban
-
Aktif
Pedukuhan Taruban Kulon dan Taruban Wetan
Bapak Dukuh
600
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kulonprogo
Sentolo
Tuksono
Dusun Taruban Kulon & Taruban Wetan Jalan -
-
-
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
-
Tidak Ada
Sehabis panen rendengan / 1 tahun sekali
Makam Taruban, Sendang Kamulyan, dan Rumah Kepala Dusun
-
Sewa
Sedang
Perangkat gamelan dan uborampe kirab
Sewa
Sedang
1001 - 2000
Masyarakat, Pemerintah, Sponsor
- Kertoyudo - Joko Tarup
Ungkapan rasa terima kasih yang mendalam kepada Tuhan atas hasil panen warga selama satu tahun. Di samping itu, masyarakat juga memohon agar panen-panen yang akan datang lebih baik dan dijauhkan dari godaan-godaan yang bisa menggagalkan panennya.
Menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan serta meningkatkan kebersamaan diantara warga masyarakat
Pengambilan air dari sendang diarak dengan pasukan kirab dan ziarah makam terus kembali ke pendopo, kegiatan diteruskan dengan kenduri
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
No. Registrasi | : | 20132010003301 |
Nama Karya Budaya | : | Bersih Desa Taruban |
Provinsi | : | DI Yogyakarta |
Domain | : | Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan |
Kategori | : | Upacara/Ritus |
Upacara dilakukan dalam dua tahap yaitu: Upacara Mboyong Mbok Sri dan Upacara di Sendang Kamulyan. Upacara Mboyong Mbok Sri: setelah panenan pertama (methik), slametan methik (wiwit). Diawali pembacaan mantra oleh pemimpin upacara yang kemudian memotong padi yang kemudian dibuat menjadi boneka penganten disebut Parijatha atau Pari Penganten, lalu anak-anak membawa tangkai padi ke empat pojok sawah tempat padi di panen. Nasi kenduri dibagi-bagi kepada peserta, dengan cara diperebutkan. Padi Penganten digendong dan dipayungi lalu dibawa pulang untuk disimpan di lumbung padi. Upacara di Sendang Kamulyan: warga membawa tumpukan padi dan berkumpul di Sendang Kamulyan. Setelah didoakan padi dibagi-bagikan kepada warga untuk dijadikan benih. Sesaji: - The anyep dan kopi pahit - Rokok srutu dan ciu putih - Rujak madu buah-buahan - Nasi gurih dan ingkung - Gedhang raja setangkeb - Tumpeng Sesaji dibuat oleh setiap kepala keluarga ke Sendang Kamulyan untuk diminta berkah Tuhan melalui Eyang Kertayuda. Pada malam harinya pagelaran wayang kulit atau kethoprak dan tayuban yang konon merupakan kesenian kegemaran Eyang Kertayuda. Lakon wayang kulit untuk sehari semalam biasanya membawakan cerita Sri Boyong atau Sri Mulih. Upacara diawali dengan kirab dari rumah sesepuh Dusun Taruban menuju Sendang Kamulyan dan berziarah di Makam Jaka Tarub. Sesudah ziarah diadakan kenduri dan malamnya pentas wayang.
Prosesi Acara diawali dengan pertunjukan tayub. Setelah itu pagi harinya diadakan arak - arakan ke sendang lalu ziarah ke makam, kemudian kendhuri nadharan dilanjutkan kembul buko dan di akhiri dengan wayangan. Uborampe pendukung acara yaitu makan untuk acara Kembul Buko.
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 10 Desember 2019 - 14:05:08 |