Upacara Adat

Bersih Desa Gubug Gede


General

Bersih Desa Gubug Gede

-

Aktif

Pelestari Adat Gubug Gede

Hadisumarsihono SHS

30

-

-

Penetapan WBTB
Kabupaten

-

-

-

Provinsi

-

-

-

Nasional

-

-

-

Internasional

-

-

-

Penghargaan
Kabupaten

-

-

-

Provinsi

-

-

-

Nasional

-

-

-

Lokasi

Gunungkidul

Gedangsari

Ngalang

Dusun Ngalang Jalan Jl. Sambipitu-Nglipar KM 4

081392749966

-

-

Keterangan Lain

-

-

Ada

Tidak Ada

Tidak Ada

-

Ada

Senin pahing atau minggu pahing

Bulak Gubug Gede dan balai desa

-

Sewa

Sedang

payung seret, tombak, bokor, gunungan, jodang

Sewa

Sedang

> 4000

Masyarakat

- Eyang Meles, - Eyang Kopek, - Eyang kalangboyo, - Eyang Brungkat Jati, - Eyang kidang kencana.

Menghormati leluhur/cikal bakal desa, syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang telah diterima dan juga memohon agar hasil panen yang akan datang bisa lebih melimpah dan dijauhkan dari malapetaka.

Memupuk kebersamaan, meningkatkan tali silaturahmi di antara warga masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan desa.

Midadareni kemudian dilanjutkan kirab jodang dari 14 dusun ke balai desa,kemudian jodang diarak ke gubug gede. di Gubug gede dimulai dengan pembukaan, sejarah singkat,laporan panitia,sambutan, ikrar rosul,doa dan kenduri, ibingan cah angon, tayuban, penutup. Malam hari diadakan wayangan.

Gambar/ Video
GAMBAR

Tidak ada gambar.


VIDEO

Tidak ada video.

Keterangan Tambahan

GUBUK GEDE TEMPAT RITUAL SIMBOL KERUKUNAN BAGI MASYARAKAT NGALANG
GUBUK GEDE TEMPAT RITUAL SIMBOL KERUKUNAN BAGI MASYARAKAT NGALANGSorot Gunungkidul

Gedangsari,(sorotgunungkidul.com)--Gubuk Gede yang terletak di desa Ngalang merupakan tempat terakhir sebagai penyelenggaraan ritual digelarnya bersih desa (rasul) desa Ngalang. Menurut masyarakat setempat Gubuk Gede ini merupakan tempat yang disakralkan karena memiliki sejarah yang sangat erat hubungannya dengan pelaksanaan cikal bakal diadakanya bersih desa (rasul-red). Gubuk Gede merupakan  bangunan yang terbuat dari bambu sebagai tiang dan pelepah kelapa (blarak) sebagai atapnya. Luas bangunan ini cukup besar yakni 20x26 M.

Menurut Suhariyanto, Kabag Pemerintahan Desa Ngalang , keberadaan Gubuk Gede sangat erat dengan cerita mengenai Prabu Brawijaya. Konon penghuni Gubuk Gede tersebut  adalah anak buah dari prabu Brawijaya yang bernama Eyang Meles. Menurut cerita, Eyang Meles tersebut mempunyai  keturunan di desa Ngalang. Bersih desa di desa Ngalang tersebut menurut cerita adalah warisan dari Eyang Meles.

"Ini menurut cerita nenek jaman dulu ketika Eyang Meles habis panen dia selalu mengucapkan syukur kepada kepada Tuhan dengan mengadakan Nyadran dan Rasulanl. Kalo pelaksanaan nyadran tempatnya di  Gunung Genthong , waktunya setiap Selasa Kliwon sebelum bersih desa. Tapi kalo pelaksaanan bersih desa sendiri ada dua hari yang biasa kita gunakan, hari jawa yaitu Minggu pahing dan Senin Pahing. Kalo di bulan jawa ya sebelum  Ruah," jelasnya, Minggu (2/6/2013)

Tak hanya itu Gubuk Gede merupakan simbol  kerukunan bagi warga desa Ngalang. Pasalnya bambu untuk membuat Gubuk Gede tersebut harus di datangkan dari 14 dusun yang berada di desa Ngalang.

" Gubuk Gede Merupakan simbul persatuan masyarakat desa Ngalang.  Dari pembuatan, bahan,semua di dilakukan oleh seluruh masyarakat desa Ngalang. Untuk membuat Gubuk Gede sebesar ini kita hanya membutuhkan waktu dua jam. Rasul desa Ngalang juga sudah terdaftar sebagai aset budaya Kabupaten Gunungkidul. " tambah Suhariyanto.

 



Gubuk Gede Memang Gede
Gubuk Gede Memang GedeSupriyo Hargono

Gedangsari,(sorotgunungkidul.com)--Rumah dengan atap anyaman daun kelapa, berdasarkan leksikon (kamus) umum Bahasa Indonesian lazim disebut gubuk. Dewasa ini, gubuk jarang ditemukan, kecuali di area sawah atau tegal, sebagai tempat istirahat among kismo (petani).

Tetapi gubuk yang satu ini berbeda. Dari sisi nama pun sekilas sangat istimewa: Gubuk Gede (rumah beratap anyaman daun kelapa dengan ukuran besar). Dibangun di tempat terbuka (tanah lapang), digunakan untuk pentas seni tayub/ledek. Gubuk Gede,  se Gunungkdidul, hanya ada satu,  di Desa Ngalang, kecamatan Gedangsari.

Supriyo Hargono (66), Ketua Adat Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari bercerita soal riwayat upacara adat Rasulan Gubuk Gede, Senin pagi di kantor Kepala Desa Ngalang, (04/08/2014).

“Masyarakat Ngalang  meyakini, Gubuk Gede adalah kreasi bocah angon (anak gembala) yang gemar terhadap kesenian tayub. Usianya lebih dari ratusan tahun” ulas Supriyo.     

Masalahnya, yang ngawali tradisi tayub sebagai perwujudan ucap syukur karena habis penen, adalah leluhur berasal dari kota Kerajaan Majapahit.

Kepala Desa Ngalang, Kaderi menambahkan, leluhur itu bernama Eyang Meles. Menurutnya, dia adalah pepatih dalem Prabu Brawijaya, cikal bakal, alias yang menurunkan keluarga besar masyarakat Desa Ngalang.

“Perayaan Rasulan sebagaimana digelar di gubuk gede, secara rutin dilakukan setiap Senin Pahing sesudah masa panen.  Tahun 2014 dilaksanakan tanggal 11 Agustus. Untuk keperlualan prosesi upacara, dan pentas seni, mulai tanggal 5 Agustus, kerena melibatkan 14 dusun, swadaya masyarakat tertotal Rp 200 juta lebih,” ungkap Kaderi.

Tahun Data : 2019
Terakhir Update : 08 Agustus 2014 - 14:20:52