Upacara Adat

Cing-cing Goling


General

Cing-cing Goling

-

Aktif

Paguyuban Adat Cing-cing Goling

Sudarmaji

88

-

-

Penetapan WBTB
Kabupaten

-

-

-

Provinsi

-

-

-

Nasional

-

-

-

Internasional

-

-

-

Penghargaan
Kabupaten

-

-

-

Provinsi

-

-

-

Nasional

-

-

-

Lokasi

Gunungkidul

Karangmojo

Gedangrejo

Dusun Gedangan I Jalan -

-

-

-

Keterangan Lain

-

-

Tidak Ada

Tidak Ada

Tidak Ada

-

Ada

Bulan Rajab

Gedung Danang

-

Sewa

Sedang

Kostum

Sewa

Sedang

2001 - 3000

Masyarakat, Pemerintah, Sponsor

Ki Tropodoyo, Ki Yudopati, kyai dan Nyai Wisang Sanjaya

Ungkapan syukur kepada Tuhan YME dan memperingati jasa para leluhur yang telah membuat bendungan

Penghormatan kepada leluhur/cikal bakal desa dan meningkatkan kebersamaan diantara warga masyarakat

Mengisahkan pelarian punggawa Majapahit sampai di Dusun Gedangan

Gambar/ Video
GAMBAR

Tidak ada gambar.


VIDEO

Tidak ada video.

Keterangan Tambahan

No. Registrasi : 20162010006640
Nama Karya Budaya : Cing-cing Goling
Provinsi : DI Yogyakarta
Domain : Adat Istiadat Masyarakat, Ritus, dan Perayaan-Perayaan
Kategori : Upacara/Ritus

 

Cing-cinggoling dikaitkan dengan mitos yang menggambarkan istri Ki Wisangsanjaya (yang kemudian berganti nama Kyai Godhangan) yang dikejar ? kejar oleh pemuda dan orang-orang ingin memperistrinya. Namun semua itu dapat diatasi oleh Ki Wisangsanjaya, sehingga istri Ki Wasangsanjaya tetap selamat dan tetap menjadi istri Beliau, sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan YME, karena berkat bendungan yang dibuat atas ide Kyai Gedhangngan pada zaman dahulu masih bermanfaatuntuk masyarakat setempat. Upacara Cing-cinggoling dilaksanakan di ligkungan Kedhung Dhawung, Desa Gedhangrejo, Kecamatan Karangmojo Setelah masa panen kedelai marengan, tepatnya bulan Besar ( penanggalan jawa). Pelaksanaannya jatuh pada hari Senin Wage atau Kamis Wage. Sehari sebelum dilaksanakan upacara, dibuat ?Panjang Ilang? sebagai tempat umbarampe (Sesaji). Pada malam harinya diadakan malam tirakatan. Pada siang harinya diselenggarakan puncak acara ini yang dipimpin seorang kaum. Bagi masyarakat yang melepas nadzar ikut memberikan sesaji berupa nasi wuduk dan ingkung ayam yang ditempatkan dalam tenggok. Ingkung-ingkung tersebut dikumpulkan menjadi satu. Setelah kenduri bersama diikrarkan oleh kaum kemudian digelar tarian Cing-Cinggoling yang dimainkan oleh 24 penari pria dengan iringan lagu hanya mulut.

Tahun Data : 2019
Terakhir Update : 20 Februari 2018 - 14:39:21