HAIIAO CIYANTI

-

Ada

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Yogyakarta

-

(tidak diinput)

-

-

Dusun Jalan

-

SB 166   71S   Bhs JaK•a Aks  }awa  Macapat Rot 132  no. 2

Kroruk SCJamh kcrajaan Yogyakart.a dan Surakart.a. mulai pcrang Giyan· ti.setclah tcrjadi perselisihan antara P. Mangkubumi dcngan R.M.Said (Mangkuncgara) (1753). sampai dcngan penobatan PB JV. Teks dia­ wali dpcrn3jtuarnit Mataram bcrperang ke Keduwang, dan P.Mangku­

bumi tiba di Katangga (dekat Madiun) menanti datangnya Mas Rangga

dan Jayawinata untuk. mcmasuki Madiun, dilanjutkan jatuhnya Pana­ raga; R.M. Said mcninggalkan Mangkubumi; jatuhnya Madiuo; perang Panarnga yang kedua; perundingan sampai pengcsyahan perjanjian Gi­ yantl olch Betawi; pembagian wilayah kerajaan.Teks berakhir dengan putra mahkota (kelak l:iB U) bertemu dengan Residen Ijsseldijk yang meminta agar Mataram (Yogyakarta) membantu peperangan di Pajaog. seusai sclesalnya Kraton Yogyakarta tahun 1785 (h. 340r) scrta peno· batao PB TV pada lahun  1788 (h. 348v-349r). Hal.356r·358r bcrisi ke· terangan tentang para pangeran yang merupakan kenbat P. Mangk.ubu· mi.

Naskah inl adalah sambungan dari MSB/S88 dengan penyalio yang sama (Natadirja) dari naskah asli versi Yogyakana. Menurut kolofon depan (h. iv-1r), penyalinan dimuJai pada hari Kamis Wage. 4 Sapar. Dal 1815, 'WislkJa/ma MangesthiJagad" (= 12 November 188S),jadi dimu1ai satu hari setelah MSB/S88 selesai. Pcnyalinan se1esai (h.

35Sv): "lng wuri liti panyc at amarengi Respati Palling, tanggal ping

sanga [sic:S<IJllaj Rabyalakir tengsu,..." tahun Dal.sengkalanim"Wislk

Jalma Sabdtng [sic} Nabl." Yang dimaksud tahun I SIS, karena tahun

1715 adalah Alip dan permulaan penyalinannyapun tahun 1815. Begitu pula tanggal 9akdamuJud tidak jatuh pada hari Kamis Palling, tetapt Sabtu Wage, dan yang jatuh Kamis Palling adalah tanggal 7 Bakdamu-

1ud, serungga kata "sanga" seharusnya diganti dengan yang berwatak

sapta. Setelah disesuaik.an tanggal ini benepatan dengan tanggal 14 Ja­

nuari 1886.

Naskah ini dihiasi dengan empat pasangan wadana, digambarlcan de­

ng)lll tinta saja, masing-masing memakai motif yang khas.