Naskah ini ditulis dalam bahasa Jawa dengan aksara Jawa dalam bentuk prosa setebal 931 halaman.

Naskah ini ditulis dalam bahasa Jawa dengan aksara Jawa dalam bentuk prosa setebal 931 halaman.

Teks Pakem Wirama, atau lengkapnya Serat Wileting Gendhing Pradongga Laras Slendro utawi Laras Pelog, merupakan pedoman buku untuk karawitan gaya Yogyakarta, yang semula disusun pada tahun 1888 oleh R.T. Kartanegara (1848-1924), dengan bantuan dari Mas Lurah Brangtamara, R.L. Puspakanthi , Mas Panewu Demang Angon Gendhing dan R.L. Babarlayar, atas perintah HB VII. Selain berbagai macam uraian tentang musik gamelan Jawa, karya ini juga memuat notasi gendhing, laras slendro maupun pelog, dalam berbagai pathet. Sistem notasi yang dipakai adalah titilaras andha (kotak-kotakan, trappernschrift atau chequered script) yang khas Yogyakarta. Dalam pelbagai salinan / versinya, Pakem Wirama ini bervariasi dalam laras atau pathet yang diliput, pilihan gendhing yang dimuat, atau jumlah informasi yang diberikan pada bagian kata pengantar. Bandingkan naskah PN/KBG 959 (lihat Pigeaud 1933S) ; FSUI/SS.3-6;MSB/M.3-4 ; dan YKM/K60-K.75. Mengenai system notasi andha Kraton Yogyakarta, lihat Kunst 1973 dan Brandts Buys-van Zijp 1934.

Naskah Pakem Wirama ini diprakarsai HB VIII dan disusun dan disunting oleh K.R.T. Wiraguna (1876-1936 ; adik K.R.T. Kertanegara),kemudian diteruskan oleh anaknya, K.R.T. Purwadiningrat (1901- ) ; setelah Wiraguna meninggal. Naskah selesai  disalin pada tanggal 28 Juni 1943. Naskah dibagi dalam dua bagian, pengantar dan otasi, yang masing-masing diberi nomor halaman sendiri.