Naskah ini ditulis dalam bahasa Jawa dengan aksara Jawa dalam bentuk prosa setebal 36 halaman.

Notasi music gamelan dan vokal untuk mengiringi Bedhaya Semang, yaitu tari bedhaya yang paling keramat di Kraton Yogyakarta yang konon diciptakan oleh HB I. Karena tari ini adalah salah satu pusaka kerajaan yang paling suci, maka naskah ini dan jilid berikutnya (K.126) ikut dikeramatkan, sekalipun merupakan turunan baru yang disalin pada tahun 1946. Naskah babonnya kini telah hilang.

Naskah h.1 berisi daftar 24 bahan yang perlu untuk sesajen bila catatan musik atau gerak tari ini disalin, atau tarin Bedhaya Semang dipertunjukkan . Pada h.3-4 berisi notasi musik dengan system nut andha khas Kraton Yogyakarta, dengan lirik sindhénan  di sebelah kiri. Sintem notasi ini diterangkan lebih jauh pada teks Pakem Wirama,  K.160.

Narasi Bedhaya Semang dan teks vokal W.7, W.11, K.133, K.140, dan K.145.