Serat Piwulangan Warna-Warni

-

Ada

W.305/C71

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Widya Budaya Kraton Yogyakarta

Yogyakarta

Kraton

Panembahan

-

-

Dusun Jalan

-

Naskah ditulis dalam bahasa Jawa berhuruf Jawa, dengan bentuk Mocopat setebal 184 halaman.

Kumpulan teks piwulang dan suluk, terdiri dari 16 judul. Teks pertama Serat Gembring (1-43), menyebut pengarangnya sebagai Rongga Prawiradirja dari Mahospati (Madiun) dan tanggal penulisannya Rabu Wagé, 1 Sura, Alip 1787 (11 Agustus 1858). Kolofon penutup menunjukkan penyalinnya sebagai R.L Mangunwinata, dan tanggal penyelesaian salinan pada 27 Sura, Jimakir 1818 (13 Oktober 1888). Rongga Prawiradirja adalah ayah Kangjneg Ratu Mas, istri HB III (lihat silsilah keluarga dalam W.328a, di mana si penyalin dinamakan Mangunpratana; mungkin berhubungan dengan Mangunwinata.

Rincian isi naskah sebagai berikut:

1.      Serat Gembring atau Sipatulwijra, karangan R.Rongga Prawiradirja dari Madiun (h.1-43).. Bandingkan Pigeaud 1967-70 (II):387 tentang Lor 6517 (2) yang berjudul Gembring Baring dan juga disebutkan karangan Rongga Prawiradirja. Serat G  embring Baring lain, yang diterbitkan oleh Proyek Buku Sastra Indonesia dan Daerah (Sri Sumarsih 1981), diambil dari naskah Mangkunegaran SMP/MN.400, berbeda teksnya dengan W.305 ini. Bandingkan YKM/W.294 yang juga mengandung sebuat Serat Gembring yang naskah W.305 ini disebutkan bahwa naskah disadur ari “Kitab Sipatulwijra”. Bandingkan empat naskah Sipatulwijra yang mirip: W.319, 320,320a, dan Lor 2099 (3)

2.      Serat Sèh Tékawardi (44-65). Konon karangan Kyai Tumenggung Padmanegara, ayah Yasadipura I. Lihat Pratélan I:74-75 untuk rincian isi pupuh. Teks tidak lengkap.

3.      Sèh Hidayatollah (Suluk Basuki Raharja) ( 65-74). Lihat Florida 1981 tentang SMP/KS.3:7 (2).

4.      Makutharaja (7-84)

5.      Kawi Dasanama (84-103)

6.      Suluk Tasringalam (103-118)

7.       Ratu Mesir (118-126)

8.      Suluk Kedhep (126-132)

9.      Kitab Haduni (132-142)

10.    Wulan Rèb,karangan Pakubuwana IV (142-178).Lihat Pratélan I:72-74 untuk rincian isi pupuh.

11.    Sastra Witruna (178-183)

12.    Suluk Lonthang (183-188)

13.    Dongeng Peksi (188-197)

14.    Wong Ahl’ul Lampah (Sastra Dwidasa Kawedher) (197-204)

15.    Dongeng Kyahi ing Séla I (204-207)

Wong remen Main (207-224)