Serat Gembring Cabolek

-

Ada

W.294/C20

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Widya Budaya Kraton Yogyakarta

Yogyakarta

Kraton

Panembahan

-

-

Dusun Jalan

Tahun 1902

Naskah ditulis dalam bahasa Jawa berhuruf Jawa, dengan bentuk Mocopat setebal 794 halaman.

Sebuah kumpulan teks didaktik warna-warni yang mnurut keterangan di halaman judul, disalin oleh raja sendiri (tapak-asta dalem), ialah Sultan Hamemgkubuwono VII. Naskah lain yang mungkin juga di tangan HB VII adalah W.27, 287a dan 290. Rincian isi naskah ini sebagai berikut: Suluk Brema (5-97); Suluk Penganten (97-140); Suluk Sastra (140-512) tentang aksara, tulisan sastra, dsb; Serat Séh Tekawerdi (512-593), karamgam Kyai Tumenggung Padmanagara di Surakarta; (Tanpa Judul) (593-622), sajak yang belum dikenal dalam puisi mecapat; Serat Wulang Réb , karangan PB IV, berisi 24 pupuh, yang berurut-urutannya sedikit berbeda dengan uraian yang biasa; Bab Sarat Kelab (697-714) , berisi 13 pupuh dengan masing-masing 2-5 bait, membahas cara yang tepat untuk mengatasi perkara hukum (kelah) , menggunakan kasus seseorang yang bernama Ki Dhadhap tulis dari desa Krajan, Karang Tengah, yang didakwa perkara pidana (tuduhan yang sa’ah, menurut Ki Dhadhap); Serat Gembring 9juga dikenal sebagai Serat Pralambang atau Serat Sipatuhwijra ) (714-793), ialah teks tentang bahasa dan sastra yang mungkin dikarang oleh R. Rangga Prawiradirja, bupati Madiun (dibandingkan Lor 6517, YKM/W.305,319,319a,320a). Teks berakhir dengan sebutaan yang menunjukkan akan menyambung cerita Cabolék di jilid berikutnya. Jilid tersebut belum diketemukan di koleksi Widya Budaya.