Hikayat Bayan Budiman
-
Ada
W.282/C.30
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Widya Budaya Kraton Yogyakarta
Yogyakarta
Kraton
Panembahan
-
-
Dusun Jalan
-
Naskah ditulis dalam bahasa Jawa berhuruf Jawa, dengan bentuk Mocopat setebal 372 halaman.
Cerita didaktik, saduran dari teks asli dari Persia, Tuu Nama, mungkin melalui karya sastra Melayu Hikayat Bayan Budiman (Hikayat Kojah Maimun). Pigeaud (1967-70 [II]:234-5) leiden, Lor 1822, sbb: “Contoh-contoh dari petualangan dan usaha yang berakhir sial sebagai akibat tingkah laku jahat atau pertimbangan yang salah. Pembukaannya menyerupai permulaan dari ceritera Seribu Satu Malam: Raja Sam menginginkan seorang gadis setiap malam; perdana menteri menawarkan anak perempuannya yang kemudian menghibur raja dengan bercerita. Dia mulai ceritanya dengan cerita Budiman raja burung bayan”. Pada katalog Vreede (1892:309-313) terdapat ringkasan yang luas dalam bahasa Belanda dan referensi karya-karya ilmiah. Bandingkan pula Brandes (1899).
Nama penyalin tercatat dalam dua kolofon (h.186b), satu beraksara Arab, satu beraksara Jawa ialah “Salik Maksh Prihatu” (?). Penyalin itu mengaku berasal dari “Mentaram” tetapi sekarang bertempat tinggal di desa Getes Campelukan (atau Campeliban?; dekat Kediri?; dia menyatakan tak punya saudara di wilayah kediri. Ejaan dalam kolofon beraksara Jawa ini banyak yang tak standar. Ditulis dengan tinta hitam dan merah.Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
-
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 19 November 2013 - 15:26:20 |