Asal Mula Dusun Plono Barat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kulonprogo
Samigaluh
Pagerharjo
-
Dusun Jalan
Kyai Depok
dua orang kakak beradik laki-laki dan perempuan
Vr I
Pada zaman penjajahan Belanda, di daerah Pagerharjo, Samigaluh terdapat tempat yang dikeramatkan. Di tempat tersebut didirikan padepokan yang dipimpin oleh seorang kyai yang bernama Kyai Depok. Kyai Depok hanya makan ubi-ubian tanpa garam. Pada suatu hari Pasukan berkuda Diponegoro lewat di tempat yang dikeramatkan tersebut. Tiba-tiba salah satu prajurit berkuda terjatuh dan pelana kudanya terlempar ketika lewat di tempat tersebut. Oleh Kyai Depok kuda tersebut ditendang sampai mati, dan kemudian tempat tersebut diberi nama Dusun Plono.
Vr II
Pada zaman dahulu kala hiduplah dua orang kakak beradik laki-laki dan perempuan. Kakak beradik itu berkelana dan sampai di desa Plono mereka mendirikan padepokan. Perempuan itu tinggal dengan kesibukan tenun sedangkan kakaknya sering pergi. Karena sering ditinggal kakak laki-lakinya pergi perempuan itu sering nenun dirumah untuk makan sehari-hari dan apabila terasa sangat hauspun hanya nyecep kunir dan dilanjutkan nenun lagi. Suatu saat kakak lakinya pulang, tercenganglah meliha perut adik perempuannya membesar persis seperti orang hamil. Karena sebab itu, kaka laki-lakinya menuduh adik perempuannya nyeleweng sambil marah-marah terus adik perempuan tersebut dibunuh dan dikubur beserta alat kain tenunya lalu kakak lakinya pergi.
·        Atap makam tidak boleh dari genteng atau boleh hanya ijuk
Tidak ada gambar.
Tidak ada video.
Sumber:
Bapak Subardi (Ketua Desa Budaya Pagerharjo, Samigaluh)
Bp. Sarjo (Juru Kunci Kyai Depok)
Tahun Data | : | 2019 |
Terakhir Update | : | 26 Mei 2016 - 09:12:06 |