Peristiwa Jati tidak dapat dipisahkan dengan peristiwa yang terjadi di Jejeran. Hal itu karena dari Jejeranlah peristiwa tersebut dimulai. Peristiwa Jati terjadi pada tanggal 3 Februari 1949, tepatnya di sekitar bekas pabrik tembakau. Peristiwa kontak senjata antara gerilyawan RI dengan Belanda di Jati tidak lepas dari gerakan pembersihan yang dilakukan Belanda di sekitar Sungai Opak - Jalan Yogyakarta Imogiri, dan Jejeran. Penduduk Jejeran yang berusaha menyelamatkan diri dari kejaran tentara Belanda, bergerak ke arah Jati, dan di bekas pabrik tembakau ternyata telah ada pasukan gerilya yang siap menyambut datangnya tentara Belanda. Dalam pertempuran itu dua orang pasukan Belanda tewas . Sesuai dengan prinsip perang gerilya, pasukan republik kemudian mundur sehingga tidak terjadi korban. Sore harinya, Belanda kemudian melampiaskan kemarahannya menghujani daerah Wonokromo, Jejeran, Jati dengan tembakan-tembakan mortir, sehingga banyak rumah penduduk yang hancur dan terbakar. Belanda mengejar para gerilyawan sampai Sareyan.