Peristiwa Sejarah

Pemotongan Uang ORI di Daerah Gerilya Dusun Kajor dan Srunggo


Kabupaten : Bantul
Kecamatan : Imogiri
Kelurahan : Selopamioro

Uang ORI yang lahir pada masa perang kemerdekaan proses pembuatannya tidak bisa lancar, hal itu karena percetakan uang ORI menjadi salah satu bidang yang ikut menjadi incaran Belanda. Pada masa tersebut terjadi perang uang antara uang republik dengan uang NICA. Oleh karena itu tatkala Yogyakarta jatuh ke musuh maka percetakan uang ikut pindah ke daerah yang aman, yakni di Kajor dan Srunggo. Dengan demikian Kajor, Selopamioro, Imogiri pada masa perang gerilya disamping sebagai pos pertahanan juga dipakai sebagai tempat pemotongan kertas yang akan dicetak menjadi uang. Menurut Sutrisno Sudomo, Kepala Intendan Kementerian Pertahanan bahwa pada masa perang gerilya di daerah Yogyakarta terdapat kurang lebih 5000 kekuatan bersenjata dan diperlukan biaya sebanyak 25 juta rupiah sebulan. Untuk itu diusahakan mencetak uang guna mencukupi kebutuhan tersebut. Pembuatan uang yang berada di Kajor tidak memproses kertas langsung menjadi uang, namun hanya memotong-motong, sehingga berbentuk lembaran-lembaran. Adapun proses penyelesaiannya dikerjakan di Desa Srunggo. Pada saat dipakai untuk pemotongan uang maka penduduk dilarang mendekati rumah yang dipakai untuk kegiatan pemotongan kertas.

Tahun Data : 2019
Terakhir Update : 30 Oktober 2013 - 15:54:19