Sambiroto termasuk dalam wilayah Kelurahan Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Pada masa agresi militer Belanda II Sambiroto berada di bawah komando SWK 104 dan aktivitas gerilya MA. Pasukan Belanda seringkali mengadakan patroli di daerah tersebut. Tanggal 22 Februari 1949 peleton H2 pimpinan Nawawi terlibat bentrokan bersenjata dengan patroli Belanda. Bunyi tembakan dari Sambiroto terdengar sampai ke markas MA di Ngrangsang sehingga dikirimlah bantuan pasukan di bawah pimpinan Lettu Sarsono bersama 10 orang anggota. Saat pasukan lettu Sarsono mengadakan pengamatan di Sambiroto, tiba-tiba mereka bertemu dengan pasukan Belanda dan baku tembakpun terjadi di Sambiroto. Dalam peristiwa tersebut V.C. Abdul Jalil tertangkap Belanda dan dibunuh dengan luka terkena peluru dan tusukan bayonet. Abdul Jalil adalah seorang kadet MA yang gemar menulis buku harian. Bersamaan dengan gugurnya Abdul Jalil, buku harian yang biasa ditulis itu hilang dan kemungkinan jatuh di tangan musuh. Dari peristiwa gugurnya dan hilangnya buku harian V.C. Abdul Jalil di Sambiroto tersebut beberapa hari kemudian terjadi peristiwa Plataran.