Tatkala Yogyakarta sudah mulai menjalankan roda kehidupan yang normal serta pemerintahan dapat berjalan lagi, yang belum kembali ke Yogyakarta adalah Pangsar Jenderal Sudirman. Sri Sultan Hamengkubuwono IX selaku koordinator keamanan RI dan Gubernur Militer DM III, Kolonel Gatot Subroto mengutus Komandan WK III, untuk melaporkan keamanan dan persiapan-persiapan yang dilaksanakan di Yogyakarta sekaligus menjemput Pangsar Jenderal Sudirman dari medan gerilya. Perjalanan perang gerilya atau wiralelana Panglima Besar Jenderal Sudirman selama hampir 7 bulan, dimulai sejak 19 Desember 1949 hingga pada tanggal 10 Juli 1949 Panglima Besar Jenderal Sudirman disambut dengan apel besar TNI Brigade X pimpinan Letkol Suharto.